Meksiko Tangkap Tersangka Pembunuh Jurnalis Perang Narkoba

EpochTimesId – Menteri Dalam Negeri Meksiko, Alfonso Navarrete mengatakan terduga pelaku pembunuh wartawan yang meliput perang kartel narkoba telah ditangkap. Mendagri melalui Twitter mengatakan bahwa polisi federal dan jaksa penuntut telah menangkap orang yang diduga membunuh Javier Valdez.

Dalam kicauannya di Twitter, Navarrete juga memberi ucapan selamat kepada para petugas yang terlibat dalam operasi gabungan tersebut. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait penangkapan.

Pembunuhan terhadap seorang jurnalis terkenal di Meksiko utara menjadi perhatian rakyat Meksiko dan dunia Internasional. Kematian Valdes kini menjadi simbol meningkatnya kekerasan di seluruh Meksiko.

Javier Valdez dibunuh tahun lalu di negara bagian Sinaloa. Itu adalah daerah yang telah menjadi tempat pertempuran sengit antara kelompok-kelompok kartel narkoba.

Perang kartel merebak setelah penangkapan dan ekstradisi raja obat bius Amerika Serikat, Joaquin ‘El Chapo’ Guzman pada awal tahun lalu.

Pejabat Sinaloa dan otoritas federal masih belum menanggapi permintaan untuk informasi lebih lanjut.

Almarhum Sang Reporter, yang dikenal dengan topi jerami khasnya, adalah pendiri surat kabar online RioDoce Sinaloa.

Video Rekomendasi :

Sesaat sebelum tewas terbunuh, almarhum menerbitkan sebuah buku berjudul “Narcoreporting”. Dalam buku itu, Valdez menulis tentang bahaya yang dihadapi oleh wartawan yang bersikeras meliput perang narkoba di negara itu.

Risiko bagi wartawan, bisa datang dari geng kartel maupun otoritas pemerintah yang marah dengan pemberitaan terkait perang kartel.

Komunitas kebebasan berbicara ‘Article 19’ mengatakan dalam sebuah laporan tahun ini bahwa Meksiko tetap merupakan negara paling berbahaya untuk aktivitas jurnalistik di Amerika Latin. Tingkat pembunuhan di Meksiko sejajar dengan zona perang seperti Suriah, dan negara konflik di arab lainnya.

Sejauh ini, tiga wartawan telah tewas di Meksiko. Sementara jumlah wartawan yang tewas terbunuh tahun lalu adalah 12 orang. Aktivis hak asasi manusia dan wartawan lainnya telah mengkritik pemerintah karena gagal menyelidiki kasus pembunuhan wartawan. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA