Senator AS Memperkenalkan RUU Targetkan Industri Teknologi Tiongkok

WASHINGTON — Senator AS, Marco Rubio, mengumumkan pembuatan undang-undang pada 10 Mei yang akan melarang penjualan teknologi “sensitif” ke Tiongkok dan menaikkan beberapa bea dan pajak, dalam langkah terbaru oleh anggota parlemen AS untuk mengawasi apa yang mereka anggap sebagai upaya Beijing dalam mencuri kekayaan intelektual AS.

Rubio, seorang anggota Republik dari Komite Hubungan Luar Negeri, meluncurkan “Fair Trade with China Enforcement Act” yang antara lain akan melarang penjualan teknologi dan kekayaan intelektual yang sensitif terhadap keamanan nasional, dan meningkatkan pajak atas pendapatan perusahaan-perusahaan multinasional dari Tiongkok.

Juga akan membatasi kepemilikan investor Tiongkok di perusahaan-perusahaan AS yang memproduksi barang-barang yang ditargetkan oleh kebijakan industri “Made in China 2025” Tiongkok, yang dibuat pada 2015 sebagai rencana bagi rezim Tiongkok untuk mengejar saingan seperti Amerika Serikat dan Jerman dalam industri seperti robotika, aerospace, dan mobil berenergi bersih.

“Bagaimana Amerika menanggapi ancaman yang berkembang yang ditimbulkan oleh Tiongkok adalah satu-satunya masalah geopolitik paling penting di zaman kita, dan akan menentukan abad ke-21,” kata Rubio dalam sebuah pernyataan yang memperkenalkan RUU tersebut.

Undang-undang tersebut akan melarang pemerintah atau kontraktor AS untuk membeli peralatan atau layanan telekomunikasi dari Huawei dan ZTE, dua perusahaan telekomunikasi terbesar di Tiongkok, dan juga di antara yang terbesar di dunia.

Anggota Kongres AS dan pemerintahan Presiden Donald Trump telah menekan perusahaan AS untuk tidak menjual produk Huawei atau ZTE, mengatakan produk-produk tersebut dapat digunakan untuk memata-matai orang Amerika. (ran)

ErabaruNews