Puluhan Negara Bagian Amerika Gugat Produsen Obat Penghilang Rasa Sakit

EpochTimesId – Enam negara bagian di Amerika Serikat mengumumkan tuntutan hukum terhadap produsen obat penghilang rasa sakit, OxyContin Purdue Pharma LP, Selasa (15/5/2018) waktu setempat. Dengan demikian, kini ada 22 negara bagian yang menggugat produsen obat yang dituding menjadi penyebab utama krisis obat bius.

Negara bagian menuding perusahaan tersebut memicu epidemi opioid nasional dan melakukan kebohongan publik. OxyContin dituding menipu dalam pemasaran obat penghilang rasa sakit resep, demi menghasilkan keuntungan miliaran dolar AS dalam penjualan.

Jaksa agung negara bagian dari Nevada, Texas, Florida, North Carolina, North Dakota dan Tennessee juga mengatakan Purdue Pharma melanggar undang-undang perlindungan konsumen negara. Perusahaan itu menyangkal atau mengecilkan risiko kecanduan, sambil melebih-lebihkan manfaat opium sintetis.

“Sudah saatnya para terdakwa membayar rasa sakit dan kehancuran yang mereka sebabkan,” ujar Jaksa Agung Florida, Pam Bondi, dalam konferensi pers.

Florida juga menggugat sejumlah produsen obat-obatan. Mereka adalah Endo Pharmaceuticals Inc, Allergan, unit Johnson & Johnson dan Teva Pharmaceutical Industries dan Mallinckrodt. Ada pula distributor obat seperti AmerisourceBergen Corp, Cardinal Health Inc dan McKesson Corp.

Perusahaan-perusahaan tersebut belum menanggapi permintaan untuk mengomentari gugatan, ketika berita ini ditulis oleh Reuters.

Namun, Teva sempat mengeluarkan pernyataan yang menekankan pentingnya penggunaan opioid secara aman.

Aliansi Distribusi Kesehatan, kelompok payung untuk distributor obat, mengatakan dalam sebuah pernyataan, tuduhan bahwa distributor bertanggung jawab atas penyalahgunaan resep opioid menentang akal sehat. Mereka balik menuding negara bagian tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana rantai pasokan farmasi bekerja.

“Mereka yang membawa tuntutan hukum akan lebih baik melayani (untuk) mengatasi penyebab utama, daripada mencoba untuk mengalihkan kesalahan melalui litigasi,” kata John Parker, wakil presiden senior organisasi tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, tuntutan hukum telah diajukan oleh 16 negara bagian AS lainnya, dan Puerto Riko terhadap perusahaan swasta. Purdue pada bulan Februari mengumumkan penghentian promosi opioid untuk dokter setelah kritik luas tentang cara produsen obat memasarkan obat penghilang rasa sakit yang adiktif.

Purdue, yang berbasis di Stamford, Connecticut, mengeluarkan pernyataan yang membantah tuduhan tersebut. Mereka berdalih bahwa obat-obatannya telah disetujui oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) dan hanya menyumbang 2 persen dari semua resep opioid.

“Kami kecewa bahwa setelah berbulan-bulan negosiasi dengan itikad baik bekerja menuju penyelesaian yang berarti untuk membantu negara-negara ini mengatasi krisis opioid, kelompok jaksa agung ini secara sepihak memutuskan untuk mengejar proses litigasi (peradilan) yang mahal dan berlarut-larut,” kata Purdue.

Opioid menyebabkan, atau setidaknya memicu lebih dari 42.000 kematian akibat overdosis pada tahun 2016, tahun terakhir di mana data tersedia, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Litigasi terpisah yang melibatkan setidaknya 433 tuntutan hukum oleh kota-kota dan kabupaten, telah dikonsolidasikan di pengadilan federal di Cleveland, Ohio. Para terdakwa termasuk produsen opioid Purdue Pharma LP, J & J, Teva, Endo International Plc dan distributor obat AmerisourceBergen Corp, Cardinal Health Inc dan McKesson Corp.

Gugatan itu menuduh produsen obat menipu dalam pemasaran opioid. Sementara distributor obat mengabaikan indikasi bahwa obat penghilang rasa sakit sedang dialihkan untuk penggunaan yang tidak tepat.

Hakim federal yang mengawasi litigasi gabungan, Hakim Distrik AS – Dan Polster, telah mendorong penyelesaian global. Dia juga mengundang jaksa agung negara bagian yang belum berpartisipasi, untuk bergabung dalam pembicaraan kasus dan gugatan tersebut.

Meskipun mengajukan gugatan terpisah, enam jaksa agung negara bagian mengatakan mereka akan terus terlibat dalam diskusi penyelesaian dengan Purdue dan perusahaan lain.

“Anda selalu ingin menyelesaikan dan mencegah litigasi yang berkepanjangan, tetapi kami mengirim pesan bahwa kami sepenuhnya siap untuk berperang,” kata Bondi, Jaksa Agung Florida. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA