Gempa Bumi Mengguncang Samudra Hindia Selatan Bali, Masyarakat Diimbau Tak Percaya Isu Hoax

Epochtimes.id- Laporan BMKG menyebutkan wilayah Samudera Hindia di selatan Bali diguncang gempabumi tektonik, Kamis (17/05/2018) pukul 05.48.47 WIB.

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang SP mengatakan hasil analisis terkini BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M 4,9.

Dia menambahkan, episenter terletak pada koordinat 10,99 LS dan 115,05 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 250 km arah selatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali pada kedalaman 10 km.

“Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, gempabumi ini tidak dirasakan di daratan Pulau Bali, Jawa, dan Lombok karena episenternya yang jauh dari daratan,” imbuhnya.

Gempabumi selatan Bali ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia di zona megathrust.

Hingga pukul 06.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sehari sebelumnya, Rabu (16/05/2018) pukul 22.30.16 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis pemutakhiran BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=5,0. Episenter terletak pada koordinat 11,08 LS dan 110,35 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 326 km arah selatan Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 29 km.

Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, gempabumi ini tidak dirasakan di daratan Pulau Jawa, karena episenternya yang jauh dari daratan.

Jika ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas deformasi kerak bumi di zona outer rise lempeng Indo-Australia. Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar turun (Normal Fault).

Selanjutnya, hingga pukul 22.43 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.(asr)