Jejak Kaki Manusia Berusia 85.000 Tahun Ditemukan di Gurun Arab Saudi

Epochtimes.id- Jejak kaki manusia yang berasal dari sekitar 85.000 tahun silam telah ditemukan di tepian danau kuno di Gurun Nefud di wilayah Tabuk, Arab Saudi.

Seperti ditulis laporan Saudi Gazette, Ketua Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH), Pangeran Sultan Bin Salman mengumumkannya di Tokyo pada Kamis (10/05/2018).

Penemuan yang luar biasa dan langka ini menunjukkan pemahaman baru tentang bagaimana manusia ketika itu keluar dari Afrika dalam perjalanan untuk menjelajah dunia.

Pengumuman Pangeran Sultan disampaikan di sela-sela kunjungannya ke pameran berjudul “Rute perdagangan di Semenanjung Arab – benda purbakala Kerajaan Arab Saudi sepanjang zaman.”

Pameran yang diselenggarakan oleh SCTH di Museum Nasional Jepang di Tokyo yang berakhir pada akhir pekan lalu.

Pangeran Sultan kepada Saudi Press Agency (SPA) mengatakan sebuah tim internasional bersama dari Saudi menemukan jejak beberapa orang dewasa yang tersebar di tanah berlumpur di sebuah danau tua – masing-masing menuju tujuan yang berbeda – di barat laut Arab Saudi.

Tim peneliti termasuk Survei Geologi Saudi, SCTH, King Saud University, The Max Planck Foundation for Human History, Universitas Oxford, Universitas Cambridge, Australia Nasional, dan Universitas New South Wales di Australia.

Pangeran Sultan mengatakan usia jejak kaki itu bertepatan dengan fosil jari seorang dewasa yang baru-baru ini ditemukan di pusat dekat situs di provinsi Taima.

Jari, yang penemuannya diumumkan bulan lalu, dianggap milik orang dewasa dari migran awal dalam beberapa kali ke Semenanjung Arab melalui Gurun Nefud, yang kemudian merupakan padang rumput hijau penuh dengan sungai, danau, air tawar dan hewan yang melimpah sebagai sumber makanan untuk manusia.

Pangeran Sultan mengatakan SCTH bekerja bersama dengan arkeolog di Institut Max Planck yang telah mulai bekerja dengan komisi ini sejak beberapa tahun lalu.

Tujuan kerjasama kedua lembaga ini adalah untuk mempelajari tapak-tapak ini secara rinci. Karya eksplorasi arkeologi dan ilmiah masih berlangsung di laboratorium internasional. (asr)