Laporan TV Amerika Tentang Kapal Kuno Misterius Karam di Lautan Indonesia dan Hasil Temuan Ilmuwan

oleh Wu Ying

Sekitar pada tahun 1980-an para nelayan menemukan sebuah kapal karam di lepas pantai Pulau Jawa. Selama bertahun-tahun arkeolog berusaha untuk menemukan informasi mengenai kapal karam misterius tersebut.

Baru-baru ini, berdasarkan penelitian terhadap beberapa keramik bertuliskan huruh Mandarin yang berhasil diangkat dari dalam kapal, para ahli memperkirakan bahwa kapal itu tenggelam pada masa Dinasti Song Selatan.

Fox News dalam laporannya menyebutkan bahwa tahun 1980-an, para nelayan Indonesia menemukan sebuah kapal kayu kuno karam di lepas pantai Pulau Jawa, arkeolog kemudian menemukan bahwa kapal misterius yang karam tersebut membawa sejumlah besar benda keramik dan barang-barang mewah dalam perut.

Baru-baru ini, para ahli menemukan petunjuk penting dari tulisan Mandarin yang berada di sejumlah benda keramik dan mengkonfirmasikan bahwa kapal kayu ini adalah kapal abad 12 zaman Dinasti Sung Selatan Tiongkok.

Benda keramik yang terukir huruf Mandarin membantu memberikan indikasi kapan kapal karam terjadi. Field Museum, cat. no. 344404. Photographer Gedi Jakovickas)

Laporan penelitian tersebut juga dipublikasikan dalam “Journal of Archaeological Science” edisi terbaru.

Penulis utama laporan Lisa Niziolek, seorang arkeolog Field Museum, Chicago dalam sebuah pernyataannya mengungkapkan bahwa hasil penelitian pertama yang dilakukan pada tahun 1990-an adalah kapal karam tersebut berasal dari tahun-tahun pertengahan sampai akhir abad ke-13. Namun, kami sekarang menemukan bukti bahwa kapal itu mungkin berasal dari abad sebelumnya (abad ke-12).

800 tahun yang silam, seseorang menaruh label berupa tulisan Mandarin ‘Made in China’ pada benda keramik yang akhirnya karam bersama kapal pengangkutnya, karena label menunjukkan lokasi tertentu, memudahkan kita menelusuri kapal kecelakaan laut itu terjadi.

Para peneliti berspekulasi bahwa penelusuran melalui karakter Mandarin pada keramik mendapatkan gambaran bahwa kapal karam tersebut besar kemungkinan berlayar dari lokasi  Jianning Fu yang terletak di Provinsi Fujian, Tiongkok.

Pada masa Dinasti Sung Selatan tahun Shaoxing 32 (M1162) wilayah Jianzhou, Fujian  dinaikkan statusnya menjadi Jianning Fu. Setelah mengalami invasi oleh bangsa Mongolia pada tahun 1278, Jianning Fu diubah namanya jadi Jianning Lu.

Lisa Niziolek dan tim penelitinya percaya bahwa kapal tersebut mengangkut sekitar 10.000 buah benda keramik yang baru tak lama diproduksi, bukan barang-barang keramik simpanan kaum pedagang. Menurut pendekatan ini bahwa probabilitas kapal ini sangat kecil kemungkinannya berlayar ketika Tiongkok masih jaman Dinasti Yuan, tetapi lebih cenderung pada masa Dinasti Sung Selatan.

Lisa Niziolek dalam pernyataannya mengatakan, dari petunjuk halus yang ada kita  berspekulasi bahwa kapal tenggelam pada abad ke-12 akhir, paling cepat tahun 1162.

Laporan penelitian menyatakan bahwa selain benda keramik, kapal juga membawa gading dan resin. Sebelumnya, usia gading dan resin ini diuji dengan karbon dan hasilnya adalah 700 hingga 750 tahun yang lalu. Namun, setelah tim peneliti menguji ulang dengan teknologi karbon terbaru, hasilnya menunjukkan bahwa mereka berasal dari era yang lebih jauh.

Lisa Niziolek mengatakan, para peneliti merasa sangat gembira dengan hasil ini, setelah melakukan cross check dengan peneliti Tiongkok dan Jepang, kita mendapatkan lebih banyak bukti yang mendukung, menegaskan kecelakaan laut itu terjadi pada 800 tahun yang lalu.

“Pada masa itu, perdagangan maritim para pengusaha Tiongkok sangat aktif berkembang, Pengusaha lebih mengandalkan rute maritim dalam melakukan perdagangan antar pulau atau benua, bukan Jalur Sutra di daratan. kapal ini karam pada periode transisi yang penting ini” Kata Lisa. (Sinatra/asr)