Satu Korban Luka Pesawat Jatuh Kuba Meninggal di Rumah Sakit

EpochTimesId – Jumlah korban tewas dalam salah satu bencana udara terburuk di Kuba meningkat menjadi 111 orang. Salah satu korban selamat, Grettel Landrove, meninggal dunia setelah menjalani operasi di rumah sakit.

Mahasiswa Kuba berusia 23 tahun yang suka menari flamenco itu meninggal di sebuah rumah sakit di Havana. Dia dikabarkan mengalami komplikasi traumatik berat, seperti dikabarkan oleh media pemerintah Kuba.

Sementara itu korban luka lainnya, dua wanita Kuba masih dalam kondisi kritis. Mereka mengalami luka bakar dan luka lainnya, dengan risiko komplikasi yang tinggi.

Pesawat sarat penumpang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Havana. Pesawat yang membawa 113 penumpang dan kru maskapai dijadwalkan terbang menuju Kota Holguin, Jumat (18/5/2018) akhir pekan lalu.

Kecelakaan itu telah menewaskan 100 orang Kuba, 7 orang Meksiko, dan dua orang Argentina. Dua korban tewas lainnya adalah penduduk tetap dari daerah yang disengketakan di Sahara Barat yang dikenal sebagai Republik Demokrasi Arab Sahrawi.

Pesawat Boeing 737 itu tergolong tua karena dibuat pada tahun 1979. Pesawat itu adalah milik perusahaan kecil bernama Damojh, namun disewakan ke maskapai penerbangan utama di Kuba, Cubana.

Otoritas penerbangan sipil Meksiko mengatakan pada hari Senin pihaknya telah menangguhkan sementara ijin operasi Damojh. Otoritas juga sedang memastikan perusahaan itu mematuhi peraturan dan mengumpulkan informasi untuk membantu penyelidik guna menemukan penyebab kecelakaan.

Damojh, yang memiliki tiga pesawat 737 sebelum kecelakaan itu, telah ditunda perpanjangan ijinnya sebanyak dua kali. Perpanjangan ijin ditunda setelah menjalani audit kepatuhan terhadap peraturan keselamatan penerbangan.

Operasi dihentikan selama sekitar satu bulan pada tahun 2010 setelah pesawat Damojh melakukan pendaratan darurat di resor pantai Meksiko Puerto Vallarta. Pesawat mendarat darurat karena bermasalah dengan roda pendaratannya.

Otoritas menyelidiki perusahaan itu lagi pada tahun 2013 setelah menerima keluhan dari Marco Aurelio Hernandez, yang diidentifikasi pada akhir pekan oleh media Meksiko sebagai mantan pilot Damojh.

Hernandez dikutip oleh surat kabar Meksiko Milenio menyampaikan kritik terhadap Damojh karena kurangnya perawatan yang memadai pada pesawat-pesawatnya. Penyelidikan dan audit pada 2013 menyebabkan penangguhan ijin operasi selama sekitar dua bulan.

Kebanyakan kecelakaan pesawat membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Peneliti Kuba sejauh ini telah memulihkan perekam suara kokpit dan masih mencari perekam data penerbangan.

Otoritas Kuba akan memimpin penyelidikan. Namun mereka mendapat bantuan penyelidik dari Meksiko dan AS. Menurut media yang dikelola negara Kuba, otoritas juga akan menerima bantuan teknis dari Boeing dan Pratt & Whitney, bagian dari kelompok industri penerbangan AS, yang memproduksi mesin pesawat yang jatuh.

Kecelakaan Jumat lalu adalah yang terburuk di Kuba sejak pesawat penumpang Ilyushin-62M buatan Soviet jatuh di dekat Havana pada tahun 1989. Insiden itu menewaskan 126 orang di dalam pesawat dan 14 lainnya di darat. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA