Uni Eropa dan G7 Kompak Menolak Mengakui Hasil Pemilu Venezuela

EpochTimesId – Kanada dan negara-negara G7 bersama dengan Uni Eropa mengeluarkan pernyataan bersama, Rabu (23/5/2018) waktu setempat. Mereka mengatakan kompak dan bersatu dalam menolak pemilihan presiden di Venezuela baru-baru ini.

Pemilihan 20 Mei 2018 yang diklaim dimenangi oleh petahana Nicolas Maduro telah memicu kecaman berskala luas. Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland sebelumnya menyebut pilpres tersebut ‘tidak sah dan anti-demokrasi’.

Pernyataan bersama mengatakan, “Pemilu gagal memenuhi standar internasional yang diterima dan tidak mengamankan jaminan dasar untuk proses yang inklusif, adil dan demokratis. Sehingga pemilihan dan hasilnya kurang legitimasi dan kredibilitas.”

G7 dan UE menambahkan bahwa rezim Maduro berusaha dan sedang memantapkan cengkeraman otoriternya. Sementara pada sisi lain, rakyat Venezuela terus mengalami pelanggaran hak asasi manusia dan perampasan kebebasan yang serius.”

Pernyataan itu menyerukan kepada Maduro untuk memulihkan demokrasi konstitusional di Venezuela. Maduro dituntut menjadwalkan pemilihan yang bebas dan adil, segera membebaskan semua tahanan politik, memulihkan otoritas Majelis Nasional, dan menyediakan akses penuh, aman dan tanpa hambatan terhadap para pelaku kemanusiaan.

Pada hari Senin (21/5/2018), pemerintah Kanada menerapkan beberapa tekanan tersendiri terhadap Venezuela. Kanada mengatakan tidak akan berusaha untuk menggantikan duta besarnya di Caracas dan akan ‘menurunkan’ tingkat hubungan diplomatiknya dengan negara Amerika Selatan itu.

Ottawa juga memberlakukan larangan kerja sama militer resmi dengan Venezuela dan memastikan kedutaan Kanada di Caracas hanya dipimpin oleh seorang ‘pengurus kepentingan’ alih-alih seorang duta besar. (The Cannadian Pers/The Epoch Times)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA