Pebulutangkis Muda Indonesia Gantung Raket Secara Bertahap

EpochTimesId – Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadini mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI. Kepergiannya diperkirakan sebagai langkah gantung raket yang bertahap.

“Saya tinggal menunggu SK (surat keputusan) dari PBSI. Sepertinya susah sekali meninggalkan dunia bulutangkis sepenuhnya, mungkin prosesnya pelan-pelan. Soal masih main atau tidak, masih dalam pembicaraan dengan klub asal saya, Mutiara Cardinal Bandung,” ujar Hanna, seperti dikutip dari rilis PBSI, Senin (4/6/2018).

Hanna terbilang masih muda, usianya baru 23 tahun. Pebulutangkis asal Tasikmalaya ini, lahir pada 21 Februari 1995.

Keputusan Hanna untuk pamit dari pelatnas sudah dipikirkan dan dipertimbangkan sejak dua bulan terakhir. Ia mengaku sudah menyampaikan keinginannya kepada Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.

Hanna Ramadini bergabung di pelatnas Cipayung sejak tahun 2013. Prestasinya memang belum maksimal, berimbang dengan prestasi sektor putri bulutangkis Indonesia.

Hanna memang mengantongi beberapa gelar pada kejuaraan Internasional. Namun, gelar juara itu pada umumnya berada pada kasta ke-dua dan ke-tiga turnamen profesional. Seperti diantaranya juara Vietnam International Challenge 2013, juara Swiss International Challenge 2014, dan medali medali perak SEA Games Singapura 2015.

Pada turnamen kasta tertinggi, Hanna turut serta memperkuat tim Indonesia di saat meraih medali perunggu pada Piala Sudirman 2015 dan Asia Team Championships 2018.

PBSI sendiri sesungguhnya akan menerapkan promosi dan degradasi pemain dalam beberapa bulan ke depan. Namun, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan pengunduran diri Hanna tidak terkait dengan kebijakan promosi dan degradasi.

“Hanna menemui saya sebelum kami berangkat ke Bangkok (Piala Thomas dan Uber 2018). Memang kami akan mengadakan promosi dan degradasi di bulan Juli ini, sedangkan pengajuan Hanna memang sudah agak lama sebelum berangkat ke Bangkok, jadi ini tidak ada sangkut pautnya dengan degradasi,” ungkap Susy.

Melihat usianya yang masih relatif muda, Hanna sepertinya masih sangat mungkin untuk berkarier dan berlaga pada turnamen profesional internasional. Bahkan, peluang untuk kembali masuk pelatnas cipayung sepertinya juga belum tertutup mutlak. Sebab, beberapa pebulutangkis Indonesia lainnya juga sering keluar masuk pelatnas berkat prestasi profesional yang kembang-kempis. (waa)

Video Rekomendasi :