Ratusan Korban Tewas dan Hilang Akibat Letusan Gunung Api Fuego Guatemala

EpochTimesId – Gunung berapi Fuego di Guatemala, Amerika Tengah, meletus selama tiga kali sejak Minggu (3/6/2018) hingga Selasa (5/6/2018). Hingga Kamis (7/6/2018) pagi sebanyak 192 orang dilaporkan hilang dan sebanyak 99 orang dipastikan tewas.

Letusan gunung berapi Fuego ini adalah yang terbesar dalam 40 tahun terakhir. Abu letusan mejulang hingga 33.000 kaki (10 km) ke udara. Lembaga penanggulangan bencana alam negara itu, CONRED mengatakan suhu aliran lahar mencapai sekitar 1.300 Fahrenheit.

Letusan pertama adalah yang terdahsyat, pada hari minggu. Sementara letusan sekunder atau susulan terjadi pada hari Selasa dengan ledakan sedang, terjadi delapan sampai 10 kali per jam. Sementara letusan dahsyat lainnya terjadi pada hari Rabu.

CONRED mengatakan evakuasi 12.000 orang telah selesai. Evakuasi hanya dilakukan terhadap kawasan yang benar-benar terancam. Walau, abu vulkanik menghujani kawasan yang dihuni sekitar 1,7 juta jiwa di negara dengan total penduduk 15 juta jiwa.

Tim penyelamat pun masih terus menjelajahi kawasan yang diterjang lahar dan abu vulkanik. Operasi SAR yang diperkuat tentara digelar untuk mencari korban yang masih dinyatakan hilang.

Lembaga seismologi, vulkanik, dan meteorologi Guatemala, Insivumeh, meningkatkan peringatannya setelah gunung berapi itu meletus lagi pada Selasa.

Akan tetapi, pada Rabu pagi, Tim SAR kembali bekerja dengan kapak, batang logam dan senter di tangan. Mereka mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk mencari korban, entah tewas atau selamat. Buldoser pun sudah dikerahkan untuk membantu pencarian.

“Kami hanya bisa bekerja di tempat di mana kami bisa berdiri di atap rumah … karena abu sangat panas. Ada tempat-tempat di mana Anda memasukkan kapak atau batang ke dalam dan kita akan melihat banyak asap keluar, dan ada pula bara api. Tidak mungkin untuk terus menggali karena kita bisa mati,” kata anggota penyelamat Tim SAR berusia 25 tahun, Diego Lorenzana.

Di tempat lain, penyelamat menancapkan batang logam ke dalam abu yang mengeras dengan cepat yang berada di atas apa yang sebelumnya merupakan jalan dalam pencarian putus asa untuk kendaraan yang terperangkap, sebuah video oleh TVete, sebuah stasiun televisi lokal menunjukkan.

Dampak letusan Gunung Api di Guatemala. (Photo : Rainbow Pie/The Epoch Times)

Seorang pria lanjut usia, yang ditampilkan dalam sebuah video tak lama setelah letusan, menunjukkan bahwa korban dalam keadaan shock. Badannya berlumuran abu dan lumpur dari kepala sampai ujung kaki. Korban meninggal karena luka bakar parah yang dideritanya.

Relawan juga mendistribusikan bantuan kemanusiaan, termasuk air minum bersih, kepada para korban selamat.

Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan mereka telah menyalurkan lebih dari 250.000 franc Swiss (253.446 dolar AS) dari dana darurat global untuk mendukung upaya-upaya darurat garis depan.

“Dana ini akan membantu Palang Merah Guatemala untuk mendukung kebutuhan 3.000 pengungsi yang paling rentan. Untuk memenuhi kebutuhan korban yang selamat, selama tiga bulan ke depan,” ungkap rilis bersama tersebut.

Selain itu, pemerintah Meksiko mengatakan pada Rabu malam bahwa pihaknya akan mengirim tim medis spesialis. Jika dibutuhkan, mereka juga akan merujuk dan mentransfer korban ke rumah sakit di luar negeri, khususnya Meksiko.

Gunung setinggi 3.763 meter itu adalah salah satu dari beberapa gunung berapi aktif di antara 34 gunung api di negara-negara Amerika Tengah. Gunung Fuego terletak di dekat kota kolonial Antigua, situs warisan dunia UNESCO yang selamat dari beberapa kali letusan besar. (The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA