AS Mengumumkan Menarik Diri dari Dewan HAM PBB

EpochTimesId – Amerika Serikat mengumumkan pengunduran dirinya dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Selasa (19/6/2018). Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan keputusan itu dalam sebuah konferensi pers bersama.

Nikki Haley menekankan bahwa pihak AS tidak akan pernah mengingkari janjinya yang menyangkut hak asasi manusia.

Laporan sejumlah media asing memberitakan bahwa ketika Haley mengumumkan keputusan AS tersebut, dia menuduh Dewan HAM PBB adalah sebuah lembaga yang munafik dan egois. Dewan HAM dituding sebagai sebuah kolam septik yang penuh dengan politik bias. Amerika Serikat ingin mereformasi institusi ini, tetapi tidak ada negara yang berani bersama AS untuk mereformasi Dewan HAM PBB.

“Faktanya, Amerika Serikat adalah satu-satunya pemerintah yang secara serius berkomitmen untuk mempromosikan Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang menghormati dan melindungi hak asasi manusia dan kebebasan fundamental dengan cara yang adil dan damai,” ujar Haley.

Nikki Haley tahun lalu telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat dapat mengundurkan diri dari Dewan Hak Asasi Manusia yang terdiri dari 47 negara anggota. Alasannya adalah bahwa dewan telah lama berprasangka buruk dan anti-Israel, tetapi menerima negara yang memiliki rekor HAM buruk sebagai anggota.

Haley ketika itu juga mengatakan bahwa Dewan HAM pada bulan maret tahun lalu telah mengeluarkan lima resolusi prasangka terhadap Israel. “Agar memperoleh kredibilitasnya, lembaga tersebut harus mengatasi bias politik yang anti-Israel.”

“Amerika Serikat sedang meneliti dewan ini dan partisipasi Amerika Serikat di dewan. Jika Dewan Hak Asasi Manusia PBB tidak melakukan reformasi yang diperlukan, administrasi Trump dapat menarik diri dari dewan,” ujarnya kala itu.

Menurut pengamatan UN Watch, hingga akhir bulan lalu, terdapat 169 item resolusi yang disetujui Dewan Hak Asasi Manusia yang berisi kecaman menyeluruh atas resolusi terhadap negara-negara yang dianggap sebagai pelaku pelanggaran hak asasi manusia. Sebanyak 80 item (47 persen) di antaranya diarahkan terhadap Israel.

Fox News melaporkan bahwa itu sama sekali tidak masuk akal bahwa Israel telah menjadi fokus hampir setengah dari resolusi kutukan Dewan Hak Asasi Manusia. Dewan tersebut menghabiskan lebih banyak waktu untuk isu-isu Israel daripada krisis nuklir Korea Utara atau perang saudara Suriah, atau pun menyoroti bagaimana agendanya telah menjadi korban politisasi dan prasangka.

Sebaliknya, Dewan Hak Asasi Manusia tidak mengutuk negara-negara yang melakukan pelanggaran HAM berat, termasuk Tiongkok (PKT), Kuba, Rusia dan Zimbabwe. Meskipun negara-negara tersebut memiliki catatan mengerikan dalam penganiayaan terhadap penganut agama, menghukum para pembangkang politik, menghalangi kebebasan pers, serta menggunakan kekerasan terhadap masyarakat sipil yang bertentangan dengan pemerintah.

Dewan Hak Asasi Manusia didirikan pada tahun 2006 dan saat ini memiliki 47 negara anggota. Pada tahun 2013, organisasi hak asasi manusia pernah menuduh dewan karena memasukkan negara dengan catatan hak asasi manusia yang buruk seperti Tiongkok, Rusia, Aljazair, dan Vietnam sebagai anggota.

Pemerintahan George Bush menolak untuk membawa Amerika Serikat bergabung dengan Dewan Hak Asasi Manusia. Tetapi AS bergabung dengan dewan HAM ketika pemerintahan Obama berkuasa pada tahun 2009. (Zhang Ting/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA