Banjir dan Tanah Longsor Menerjang Vietnam Utara, Sejumlah Orang Tewas dan Belasan Hilang

Epochtimes.id- Banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan menyebabkan 12 orang hilang di Vietnam Utara sejak Sabtu lalu seperti dilaporkan otoritas setempat.

Semua korban berasal dari provinsi pegunungan Lai Chau dan Ha Giang, tempat banjir dan tanah longsor terjadi serta melukai lima orang.

“Hujan telah mereda di provinsi Lai Chau, tetapi kami khawatir bahwa jumlah korban tewas akan terus meningkat karena kesempatan bagi yang hilang ditemukan secara hidup-hidup sangat tipis,” kata Vu Van Luat, seorang pejabat penanggulangan bencana di provinsi itu.

Banjir dan tanah longsor juga telah menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 76 miliar dong ($ 3,32 juta) menimpa rumah-rumah, jalan dan tanaman di provinsi itu.

Vietnam adalah negara rentan terhadap bencana alam, dengan banjir dan topan menewaskan ratusan orang setiap tahun.

Negara berpenduduk lebih dari 90 juta orang rawan badai dan banjir karena garis pantainya yang panjang.

Bencana alam menewaskan 389 orang dan melukai 668 lainnya di negara itu tahun lalu.

Seperti topan yang melanda akhir tahun 2017 lalu, jumlah korban tewas akibat topan setidaknya 49 orang. Demikian rilis yang dipublikasi oleh pemerintah Vietnam, Senin (6/11/2017).

Taun lalu, setelah topan Damrey memporakporandakan pemukiman penduduk, merobohkan pohon dan tiang listrik, hujan lebat membawa banjir ke pusat kota Vietnam beberapa hari sebelum wilayah tersebut menjadi tuan rumah pertemuan puncak APEC para pemimpin Asia Pasifik.

Saat itu, Komite Pengarahan Pencegahan Bencana Vietnam mengatakan 49 orang tewas dan 27 orang lainnya hilang. Lembaga pemerintah ini tidak mengatakan bagaimana korban meninggal dunia.

Akibat diterpa topan tahun lalu, sekitar hampir 2.000 rumah ambruk dan lebih dari 80.000 rumah rusak. (asr)