Hujan Lebat di Guangxi, Tiongkok Menyebabkan 6 Gedung Roboh dan Korban Manusia

Epochtimes.id- Baru-baru ini, hujan lebat turun berhari-hari di Provinsi Guangxi, Tiongkok menyebabkan bencana dan korban manusia. Di antaranya, 6 buah bangunan bertingkat di Baise Tianlin County tiba-tiba roboh dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Lingyun.

Dinas Meteorologi Observatory Guangxi pada 23 Juni 2018 pukul 17:00 mengeluarkan peringatan bahwa hujan lebat akan terjadi dari 23 – 24 Juni di Baise, Hechi, Nanning, Chongzuo, Fangchenggang, Qinzhou, Yulin, Guigang dan bagian lain dari provinsi.

Laporan media menyebutkan bahwa menurut pemantauan Dinas Meteorologi menunjukkan bahwa dari 24 jam sebelum 23 Juni pukul 16″00 wilayah Guangxi memiliki 393 stasiun yang diguyur hujan lebat, 198 stasiun mengalami hujan super lebat. Di antaranya, curah hujan selama 24 jam di Kota Baishan, Mashan County, Nanning mencapai 254,2 milimeter, yang sudah tergolong tingkat curah hujan yang sangat tinggi.

Sebanyak 117 wilayah bagian Kota Liuzhou, Guangxi dilanda hujan lebat dan superlebat. di antaranya 19 wilayah dilanda hujan super lebat.

Pada 23 Juni pukul 6:40 pagi, hujan lebat menyebabkan tanah longsor dan batu besar di Kabupaten Luowei jatuh menimpa rumah warga, menyebabkan 1 orang meninggal dan 1 orang korban luka.

Hujan lebat yang turun terus menerus telah menyebabkan genangan air dan kerusakan tanah. Seperti 6 buah gedung bertingkat tiba-tiba roboh, 24 buah rumah penduduk tergenang dalam air setinggi atap. Pada hari yang sama, sebuah bangunan seng dan rumah bata roboh dam 6 buah mobil terkubur lumpur.

Perusahaan Air Bersih Tian Lin County  pada 23 Juni juga tergenang air , beberapa pipa saluran air bersih ke rumah warga terputus, sehingga sebagian rumah penduduk tidak kebagian pasokan air bersih.

Tanah longsor terjadi pada 24 Juni pukul 6:30 pagi di desa Baise Lingyun. sebuah bangunan rumah 2 lantai terkubuh lumpur. Rumah tersebut dihuni 6 orang. Jenasah pasangan suami istri tersebut baru ditemukan sekitar pukul 4 sore, dan pencarian masih berlangsung.

Laporan mengatakan, hujan lebat yang melanda 4 kabupaten di kota Guilin, Nanning, Hechi telah menelan sejumlah korban tewas dan luka-luka. 403.000 orang terkena dampak, kerusakan tanaman pangan seluas 2.670 hektar, rumah yang roboh dan rusak sebanyak 346 buah. kerugian ekonomi langsung mencapai 61,37 juta Renminbi.

Menurut berita pihak berwenang Propinsi Guangxi pada 24 Juni bahwa ketinggian air di beberapa aliran sungai di Guangxi telah berada di atas batas  dan peringatan bahaya telah dikeluarkan.

Selain itu, Dinas Meteorologi Guangxi memperkirakan bahwa hujan lebat sampai sedang masih akan turun di beberapa bagian kota Baise dan Hechi dan lainnya pada 25 Juni. Sebagian wilayah tersebut masih berpotensi terserang hujan dengan super lebat. (Sin/asr)