Menteri Pertanian AS Klaim Donald Trump Lindungi Petani dari Kecurangan Tiongkok

EpochTimesId – Konflik perdagangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat meningkat. Pihak berwenang Tiongkok pun mengancam akan membalas tindakan ‘Special 301 Report AS’. Tiongkok mengancam akan memberlakukan juga kenaikan bea masuk atas produk pertanian AS.

Menteri Pertanian AS, Sonny Perdue menanggapi ancaman Tiongkok dengan menulis artikel berjudul ‘Trump Melindungi Petani AS dari Pembalasan Perdagangan Tiongkok’. Artikel itu diterbitkan oleh ‘USA Today’ pada 25 Juni 2018.

Sonny Perdue dalam artikelnya menyebutkan bahwa sekelompok warga Tiongkok pada tahun 2011 datang ke ladang jagung di Iowa. Mereka menggali bibit rekayasa genetika, dan berencana untuk menyelundupkan bibit unggul itu ke Tiongkok.

Dengan demikian, diharapkan bahwa Tiongkok akan mampu melaksanakan rekayasa balik (reverse engineered), sekaligus mencuri hasil penelitian Amerika Serikat yang menghabiskan dana jutaan dolar dan waktu lama, hingga bertahun-tahun. Fakta-fakta ini sekarang adalah salah satu dari sekian banyak bukti pencurian hak kekayaan intelektual dan praktik perdagangan tidak jujur pihak Tiongkok komunis.

“Sekarang, Presiden Trump semakin gencar untuk melawan Partai komunis Tiongkok. Akan tetapi PKT secara keliru mengira bahwa mereka dapat membuat petani kita takut, membuat petani merasakan bahwa mereka tidak mendapat perlindungan dari pemerintah,” demikian Sonny Perdue menulis.

“Trump sangat jelas, bahwa petani kita telah memasok makanan, bahan bakar, pakaian untuk negara kita dan juga dunia. Dia tidak akan pernah membiarkan pertanian AS dijadikan sasaran dari serangan balik PKT, karena adanya perselisihan perdagangan. Untuk mencegah serangan predator Tiongkok terhadap hasil ‘R and D’ (Penelitian dan pengembangan) inovatif Amerika Serikat, Trump memutuskan untuk mengambil tindakan yang bersifat responsif. Itu termasuk menggunakan kenaikan tarif, pembatasan investasi dan kontrol ekspor untuk menghentikan praktek-praktek perdagangan yang tidak adil terhadap AS, dan liberalisasi penuh pasar mereka.”

Perdue juga mengatakan bahwa tanggapan yang benar dari Tiongkok seharusnya adalah berhenti mengambil produk Amerika dari orang-orang Amerika. Sehingga memungkinkan produk Amerika untuk berpartisipasi dalam persaingan yang adil di pasar Tiongkok. Bukan justru mengandalkan cara pembalasan dan tidak mengubah perilaku mereka (budaya komunis).

Hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa eskalasi konflik perdagangan AS-Tiongkok akan membuat banyak petani resah. Tetapi, jika Presiden Trump telah berhasil mengubah perilaku Partai komunis Tiongkok, petani Amerika akan mendapat manfaat dari sana.

Menteri Perdue mengatakan bahwa Trump telah memberikan instruksi kepada dirinya untuk merumuskan strategi dalam menangani tarif pembalasan Tiongkok. Kementerian Pertanian memiliki sejumlah kebijakan yang dapat digunakan untuk membantu para petani yang mungkin mengalami kerugian akibat penurunan pasar komoditi.

“Petani kita mendukung Trump beserta kebijakannya. Maka kami (pemerintah) akan menepati janji untuk berdiri di pihak mereka. Jika Tiongkok tidak cepat berubah, maka kita akan mememenuhi komitmen untuk mendukung petani AS yang menjadi korban dalam perang dagang ini,” klaim Pardue.

Presiden Trump telah dengan jelas menyatakan bahwa jika Partai komunis Tiongkok berhasil memimpin sains dan teknologi dunia, maka Amerika Serikat tidak akan dapat mengharapkan pertumbuhan ekonomi pada masa mendatang. Selain itu, keamanan nasional akan mengalami kerusakan serius.

Perdue di akhir artikelnya menyebutkan bahwa Presiden Trump adalah negosiator garis keras. Dan, hubungan perdagangan luar negeri AS akan lebih pintar, lebih kuat, dan lebih baik. Pertanian AS akan berkembang pesat.

“Tiongkok mungkin meremehkan kekuatan dan tekad para petani AS, tetapi Presiden Trump tidak akan. Dia pun tidak akan membiarkan petani kita menderita sebagai akibat dari perbuatan PKT,” tutup sang Menteri. (Wu Ying/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA