Pertempuran Di Suriah Selatan Sebabkan 45.000 Orang Kehilangan Tempat Tinggal

Erabaru.net. Serangan udara dan pertempuran darat di Suriah selatan telah memaksa sedikitnya 45.000 orang mengungsi. Menurut PBB Selasa (26/06/2018) dilansir Arabnews, sejauh ini pemindahan penduduk yang terbesar di wilayah tersebut.

Didukung oleh Rusia, pasukan pemerintah Suriah telah meningkatkan serangan udara dan serangan darat terhadap posisi pemberontak di selatan, terutama provinsi utama Daraa.

“Perkiraan kami adalah 45.000, bahkan mungkin lebih tinggi,” kata Linda Tom, jurubicara untuk kantor koordinasi kemanusiaan PBB (OCHA) di Suriah.

Relokasi ini itu telah terjadi semakin cepat dalam beberapa hari terakhir karena kekerasan telah meningkat.

“Selama beberapa hari terakhir kami melihat sejumlah besar orang yang melarikan diri karena permusuhan yang sedang berlangsung, karena penembakan dan pertempuran di daerah itu,” katanya kepada AFP.

Mayoritas melarikan diri dari bagian timur provinsi Daraa selatan menuju perbatasan tertutup dengan Yordania. Namun demikian, tidak dapat menampung lebih banyak pengungsi.

“Kami belum melihat perpindahan besar dalam skala ini di Daraa,” kata Tom.

PBB sebelumnya memperingatkan bahwa pertempuran menempatkan 750.000 orang di wilayah yang dikuasai pemberontak di selatan dengan cara yang berbahaya.

Lebih dari lima juta orang telah melarikan diri ke luar negeri sejak konflik Suriah meletus pada tahun 2011. Enam juta lainnya mengungsi di dalam negeri.

Tentara Suriah telah merebut kantong wilayah dari pemberontak di barat daya. Media pemerintah Suriah dan monitor perang mengatakan pada Selasa, kemajuan besar pemerintah pertama dalam serangan dekat perbatasan Yordania yang telah menelantarkan puluhan ribu orang.

Penyerbuan ke wilayah itu memotong sebuah wilayah teritorial yang dikuasai oposisi di provinsi Deraa timur laut, di mana Assad menggencarkan serangannya meskipun ada peringatan AS.

Amerika Serikat telah mengatakan kepada faksi pemberontak Suriah bahwa mereka seharusnya tidak mengharapkan dukungan militer untuk membantu menahan serangan itu. Laporan diungkap salinan pesan yang dikirim oleh Washington kepada para komandan kelompok-kelompok Tentara Pembebasan Suriah di daerah itu.

Amerika Serikat telah berulang kali memperingatkan Assad yang melanggar zona de-eskalasi, dengan mengatakan akan berakibat serius dan menjanjikan “langkah-langkah tegas dan tepat.”

Menurut Arabnews melansir dari agensi berita mengatakan tidak ada pernyataan dari kelompok pemberontak tentang situasi perkembangan terkini di Suriah. (asr)