Trump Duga PKT Perburuk Situasi Nuklir Korea Utara

Epoch TimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berkicau di Twitter. Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan mematuhi perjanjian denuklirisasi yang dicapai dalam KTT bulan lalu.

Namun, Trump menduga bahwa Partai komunis Tiongkok (PKT) ikut memainkan peran negatif dalam mempengaruhi Korea Utara terhadap proses denuklirisasi.

“Saya yakin bahwa Kim Jong-un akan menghormati perjanjian yang kita tandatangani bersama, hal yang lebih penting adalah jabat tangan (kesepakatan) kami. Kami sepakat untuk menuju denuklirisasi Korea Utara,” Tulis Trump, Senin (9/7/2018).

“Di sisi lain, karena sikap kami terhadap perdagangan dengan Tiongkok, Tiongkok (PKT) mungkin dapat memberikan tekanan negatif pada perjanjian (denuklirisasi), Mudah-mudahan tidak (demikian)!”

Pesan Tweet Trump dikeluarkan setelah pejabat Korea Utara bernegosiasi dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak Trump dan Kim Jong-un bertemu di Singapura.

Pada 8 Juli, Pompeo mengadakan konferensi pers bersama dengan menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terus memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara sampai Kim Jong-un sepenuhnya mengimplementasikan program denuklirisasi.

Sehari sebelumnya, juru bicara propaganda Korea Utara membuat retorika keras, menuduh Amerika Serikat menggunakan ancaman ala perampok dalam memaksa Korea Utara meninggalkan program nuklirnya.

Pada hari Senin, dalam kunjungan mendadak ke Kabul, Afghanistan, Pompeo mengatakan kepada wartawan, “Kami masih memiliki jalan panjang untuk ditempuh, namun, Janji yang dibuat Korea Utara, terus terang saja, apa yang telah diucapkan Ketua Kim (Jong-un) secara pribadi kepada Presiden Trump, tetap masih solid.”

Namun, Pompeo juga menegaskan bahwa komentar yang dibuat oleh Korea Utara agak membingungkan.

Sejak pemerintahan Trump menerapkan kenaikan tarif impor atas komoditas Tiongkok senilai 34 miliar dolar AS, Korea Utara mulai memberikan komentar yang menyerang AS. Dan Tiongkok pun menggunakan kenaikan tarif sebagai tindak pembalasan terhadap AS.

Hal itu membuat Trump bertanya-tanya, mungkinkah Tiongkok (PKT) sedang memperbesar tekanan terhadap Korea Utara. Trump sering mengulangi ucapannya bahwa Dia berharap untuk mengakhiri perdagangan tidak adil antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Senator AS Lindsey Graham dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Minggu mengatakan, “Saya melihat Tiongkok (PKT) sudah campur tangan. Kita sedang konflik, masalahnya kita membeli komoditas senilai 500 miliar dolar AS dari Tiongkok dan Tiongkok (PKT) membeli dari kita komoditas senilai 100 miliar dolar. Mereka juga melakukan cara-cara penipuan, sehingga Presiden Trump ingin mengubah hubungan ekonomi dengan Tiongkok yang tak sehat tersebut.”

“Oleh sebab itu, jika saya adalah Trump, saya tidak akan membiarkan Tiongkok (PKT) menggunakan Korea Utara untuk membuat saya mengambil langkah mundur dalam isu perang dagang. Kita memiliki ‘peluru’ lebih banyak dari mereka (PKT),” sambung Lindsey.

Dia juga mengatakan bahwa Tiongkok akan mengalami kerugian lebih besar daripada AS dalam perang dagang. “Padahal yang menjadi keinginan kita tak lain adalah membuat mereka tidak lagi berbuat kecurangan-kecurangan dalam transaksi perdagangan.”

Menanggapi komentar mengandung ancaman dari Korea Utara, Lindsey Graham percaya, tidak ada keraguan bahwa PKT berusaha menarik kembali kedekatannya dengan Korea Utara. (Xia Yu/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA