Koruptor PKT Diekstradisi Setelah 17 Tahun Sembunyi di Amerika

EpochTimesId – Mantan Kepala Keuangan Bank of China Cabang Kaiping, Provinsi Guangdong, Tiongkok, Xu Chaofan, diekstradisi ke daratan Tiongkok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia kabur dan bersembunyi selama 17 tahun di Amerika Serikat.

Xu Chaofan diduga telah menggelapkan dan menyalahgunakan dana milik Bank of China sekitar 485 juta dolar AS. Kasusnya dikabarkan telah menyebabkan Perdana Menteri Zhu Rongji saat itu marah besar.

Pada 11 Juli 2018, situs web Komisi Inspeksi Disiplin Pusat mengungkap kabar deportasi Xu Chaofan. Komisi itu mengatakan bahwa keberhasilan ini merupakan pencapaian penting dari kerja sama penegakan hukum anti-korupsi antara Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Menurut sejumlah media Tiongkok, Xu Chaofan adalah pelaku utama dalam kasus pembobolan dana miliaran dolar milik Bank of China Cabang Kaiping. Audit Bank Sentral Tiongkok pada 12 Oktober 2001 menemukan lenyapnya dana sebesar 482 juta dolar AS dari Bank of China Cabang Kaiping, Guangdong.

Selanjutnya, Xu Chaofan yang menjabat Kepala Keuangan Bank menghilang bersama Yu Zhendong, Kepala Bank of China Sub-cabang Huizhou, Huidong dan Xu Guojun, Kepala Bank of China Cabang Kaiping.

Sejak 1990-an, ketiga orang tersebut pernah menjabat sebagai kepala Bank of China Cabang Kaiping, di antaranya Xu Guojun adalah kepala cabang yang masih aktif. Sedangkan Yu Zhendong dan Xu Guojun, keduanya adalah binaan Xu Chaofan.

Dalam 10 tahun terakhir, tiga orang tersebut melepas keluar dari Bank of China dana dalam jumlah besar sebagai pinjaman nasabah. Dana tersebut dialihkan ke rekening atas nama sejumlah anak perusahaan Holding di Hongkong bernama Tanjiang Industrial Co., Ltd.

Menurut laporan, ketiga pejabat itu sudah ada persiapan sebelumnya. Tahun 1997, mereka berhasil memiliki paspor Hongkong, kemudian melakukan perceraian palsu dengan istri mereka yang sejak tahun 1994 sudah diungsikan terlebih dahulu ke AS. Mereka juga melakukan pernikahan palsu dengan wanita warga AS etnis Tionghoa demi memperoleh Kartu Hijau AS.

Pada malam 13 Oktober 2001, ketiga orang tersebut melarikan diri ke Amerika Serikat melalui Bandara Hongkong untuk menemui istri mereka. Sejak itu, ketiga keluarga ini menghilang dengan cara mengubah identitas.

Bulan Nopember 2001, Perdana Menteri Zhu Rongji pergi ke Guangzhou untuk mengadakan inspeksi. Menurut laporan, setelah membaca materi kasus, Zhu Rongji marah besar dan menuliskan sejumlah pesan bernada keras pada halaman kosong dari laporan dan meminta departemen terkait untuk menyelidikinya.

Pada bulan Oktober di tahun yang sama, pihak berwenang Tiongkok telah meminta bantuan Interpol untuk menangkap ketiga orang tersangka. Mereka kemudian mengajukan permintaan bantuan peradilan pidana AS.

Bulan Desember 2002, Yu Zhendong ditangkap polisi AS di Los Angeles karena memperoleh visa dengan cara ilegal. Pada bulan Februari 2004, Yu Zhendong dijatuhi hukuman 12 tahun penjara di Amerika Serikat karena kasus penipuan. Pada bulan April tahun yang sama, Yu Zhendong diekstradi ke daratan Tiongkok.

Pada paruh kedua September 2004, Xu Guojun ditangkap di sebuah kota kecil di Kansas, AS, dan pada awal Oktober, Xu Chaofan ditangkap di sebuah apartemen di sebuah kota kecil di Oklahoma, AS.

Pada bulan Agustus 2009, Xu Chaofan dan Xu Guojun dijatuhi hukuman 25 tahun dan 22 tahun penjara karena terlibat pencucian uang, pemindahan dana curian, penipuan paspor dan visa. Pasangan keduanya juga diganjar dengan kurungan selama 8 tahun di rumah tahanan.

Menurut informasi dari situs resmi Komisi Inspeksi Disiplin bahwa, kelompok kerja anti-korupsi dari Tiongkok-AS mengidentifikasi kasus Xu Chaofan sebagai kasus kunci dalam kerjasama membasmi korupsi kedua negara. Akhirnya, Xu harus menjalani ekstradisi.

Hingga kini, kelompok penanganan kasus korupsi dari Bank of China telah berhasil menarik kembali dana yang dikorup sekitar 2 miliar RMB dari rekening Bank dalam dan luar negeri.

Sebelum bulan September 2015, istri Xu Chaofan, Kuang Wanfang telah lebih dahulu dipulangkan ke Tiongkok. Namun, Xu Guojun dan istrinya menolak untuk secara sukarela kembali ke negaranya untuk menerima hukuman.

Partai komunis Tiongkok banyak memproduksi pejabat korup yang melarikan diri ke luar negeri. Dari laporan yang dirilis Akademi Ilmu Sosial Tiongkok menunjukkan bahwa, sejak tahun 1995 hingga 2008, hampir 20.000 orang pejabat daratan melarikan diri ke luar negeri dengan membawa kabur kekayaan total senilai 800 miliar RMB.

Yan Lixin, sekretaris jenderal Pusat Penelitian Anti-Pencucian Uang Tiongkok pada Universitas Fudan pernah mengatakan bahwa jumlah dana yang dibawa kabur para pejabat korup itu diperkirakan mencapai triliunan Renminbi.

Menurut data hingga akhir April 2018, yang ada pada Kelompok Koordinasi Anti-Korupsi Pusat, bahwa pihak berwenang telah berhasil memulangkan 4.141 orang pejabat korup dari berbagai tempat di dunia. Di antaranya 825 orang adalah pegawai negeri golongan staf.
Dan 52 orang di antaranya memperoleh Red Notice Interpol. Kekayaan korupsi mereka yang sudah ditarik kembali berjumlah belasan miliar Renminbi. (Zhuang Zhengming/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA