Angin Ubah Arah Api Kebakaran Hutan Yunani menuju Pemukiman Desa Mati

EpochTimesId – Angin menyapu api melalui hutan pinus di sekitar desa pesisir Yunani, Desa Mati. Angin tiba-tiba berubah arah menuju pemukiman pada Senin (23/7/2018) sore waktu setempat.

Kondisi itu hanya menyisakan sedikit waktu bagi penduduk untuk mengungsi. Dengan mungkin, hanya 20 menit yang tersedia bagi warga, untuk menghindar menyelamatkan hidup mereka. Untuk warga usia 81 tahun atau lebih yang ditemukan meninggal, waktu itu tidaklah cukup dan sudah terlambat bagi mereka.

“Bahkan 1.000 pesawat terbang tidak akan membantu mencegah bencana ini,” kata Dimitris Stathopoulos, kepala serikat pekerja pemadam kebakaran. “Di jam terkutuk itu, api menjadi obor yang menghujani pemukiman dari samping.”

Kebakaran tidak jarang terjadi di hutan Yunani, yang mencakup hampir setengah wilayahnya. Area Gunung Penteli telah menderita secara teratur dalam beberapa dekade terakhir.

Namun hingga sebelum hari Senin, angin bertiup hampir selalu ke arah pegunungan. Sehingga melindungi Desa Mati dari semua kerusakan kecil.

Pada hari Senin itu, angin tiba-tiba berbalik arah dan datang berhembus dari barat daya, dan dengan kecepatan tinggi. Stathopoulos mengatakan jeda waktu untuk setiap tanggapan kira-kira 20 menit.

Walikota Marathon, Elias Psinakis, yang bertanggung jawab atas kawasan Mati, mengatakan bahwa ‘waktu’ itu tidak cukup.

“Ada rencana perlindungan sipil, setiap kotapraja punya satu. Tetapi tidak ada waktu untuk melakukan apa-apa ketika angin sangat kuat,” katanya kepada Skai TV.

Heli pemadam menyiramkan air pada kebakaran hutan yang merembet ke pemukiman Yunani. (Angelos Tzortzinis/AFP/Getty Images)

Dan saat itulah, kerentanan mendasar dari Desa Mati tiba-tiba terbuka.

“Sayangnya, daerah ini dibangun secara kacau. Orang-orang tidak dapat menemukan jalan keluar untuk menyelamatkan diri,” kata Stathopoulos. “Sebagian besar jalan buntu, dan sisanya sangat sempit.”

Banyak desa Yunani berkembang dengan cara yang ‘sembarangan’. Rumah-rumah sering dibangun tanpa izin perencanaan, yang kemudian diperoleh secara retrospektif, tanpa kepatuhan penuh. Rumah-rumah tertanam di antara pohon-pohon pinus. Rute evakuasi yang layak tidak menjadi prioritas.

Serangkaian mobil yang dibakar sambaran api dari hutan dalam perjalanan menuju pantai menyediakan rute yang dingin, untuk berebut rute melarikan diri. Mereka hanya melaju menuju kemacetan lalu lintas atau asap tebal yang berbahaya.

Tayangan televisi menunjukkan bahwa beberapa mobil kecelakaan ketika berebut untuk pergi. Sementara beberapa mobil lainnya berakhir ‘adu jangkrik’ dengan kendaraan lain.

“Itu tragis, sungguh tragis. Sepertinya daerah itu sedang terkena serangan roket,” kata Leonidas Leonidou, kepala tim pemadam kebakaran dari Siprus.

“Api melaju sangat cepat, saya belum pernah melihat yang seperti itu, dan saya punya pengalaman 38 tahun. Rasanya seperti, alam sedang berkonspirasi.”

Puluhan orang tewas dalam insiden tersebut. Sementara, puluhan orang linnya masih dinyatakan hilang. Tim penyelamat masih menjelajahi daratan yang hangus dan lautan untuk menemukan mereka yang selamat.

Stathopoulos mengeluh bahwa beberapa hidran kebakaran telah gagal berfungsi. Namun dia menambahkan bahwa saat ini, konsekuensi dari satu dekade krisis utang nasional yang telah memaksa pemotongan pengeluaran di brigade kebakaran bukanlah alasan utama untuk bencana itu.

“Saya sering protes tentang kekurangan dana atau staf, tentang peralatan uzur,” katanya. “Tapi kali ini, tidak ada yang bisa menghentikannya.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA