Vaksin Palsu Tiongkok Sulut Revolusi Toilet dan Ganyang PKT

EpochTimesId – Kasus beredarnya vaksin palsu di Tiongkok yang baru terbongkar akhir-akhir ini membangkitkan kemarahan masyarakat yang pelampiasannya diarahkan kepada Partai komunis Tiongkok (PKT). Dalam beberapa hari terakhir, di sejumlah pintu toilet rumah sakit anak-anak di kota-kota seperti Beijing, Nanjing, Hangzhou, Shanghai dan lainnya muncul tempelan kertas bertuliskan, “Ganyang PKT! Gulingkan PKT!”

Kertas yang ditempelkan di pintu masuk toilet sebuah rumah sakit anak-anak di Beijing bertuliskan, “Susu bubuk bayi beracun, Merah-Kuning-Biru (sekolah TK), kini vaksin palsu. Polusi udara, makanan beracun, rakyat berobat ke rumah sakit dengan linangan air mata. Sistem adalah racun, pemerintah adalah racun, PKT harus digulingkan!”

Pintu toilet rumah sakit anak-anak di Beijing, Nanjing, Hangzhou, Shanghai dan kota lainnya bertempelkan kertas bertulisan keluhan rakyat itu. Selain itu, sebuah akun di Twitter yang menamakan dirinya Aliansi Revolusi Toilet menulis, “Teman-teman warga, tinggalkan meja makan, ambil spidol, sikat bersih PKT biar masuk lubang kloset!”

Tulisan di atas kertas itu juga berbunyi himbauan kepada warga untuk berpartisipasi.
Menurut foto-foto yang disajikan oleh Aliansi tersebut, tulisan dalam kertas sedikit berbeda antar daerah. Namun, keluhan tentang racun, dan kata ‘palsu’ yang ditemukan dalam keseharian hampir sama, dan mereka semua sudah berani terang-terangan meneriakkan, “Ganyang PKT! Gulingkan PKT!”

Jing Chu, seorang penulis pembangkang di Tiongkok mengatakan bahwa warga masyarakat Tiongkok sekarang semakin sadar bahwa Partai komunis Tiongkok adalah akar dari semua bencana yang dihadapi bangsa dan negara Tiongkok akhir-akhir ini.

‘Revolusi Toilet’ pada mulanya adalah sebuah inisiatif reformasi yang diprakarsai oleh pemerintah Tiongkok komunis. Revolusi itu bertujuan untuk merubah ‘wajah’ toilet-toilet umum di tempat wisata dari yang sebelumnya kotor, berbau tidak sedap, dan kurang higenis. Namun hari ini, ‘Revolusi Toilet’ telah menjadi nama kampanye baru untuk menggulingkan PKT.

Peristiwa vaksin palsu melibatkan setiap rumah tangga
“Suara mencaci maki memenuhi halaman di WeChat,” kata Jing Chu yang juga seorang aktivis demokrasi selain penulis pembangkang. “Insiden vaksin palsu telah memainkan peran tertentu dalam meningkatkan kesadaran warga masyarakat Tiongkok,” katanya.

Dalam suatu kesempatan, warga mengajukan petisi kepada pemerintah sebagai tindakan yang taat hukum dalam melindungi hak pada beberapa tahun yang lalu. Warga masih bersikap dengan memberikan kepercayaan kepada pemerintah untuk mengatasi keluhan, dan memecahkan masalah.

Tapi hingga kini tidak ada satu pun masalah yang terpecahkan, bahkan masalah baru terus muncul. Insiden vaksin palsu baru-baru ini, sekali lagi mengguncang Tiongkok. Rakyat sudah tidak lagi mau percaya kepada pemerintah komunis. Mereka kian menyadari bahwa PKT adalah akar penyebab semua bencana dan penderitaan rakyat Tiongkok.

Kepada reporter Epoch Times, Jing Chu mengatakan, peristiwa vaksin palsu melibatkan setiap rumah tangga. Karena setiap keluarga memiliki anak, tidak perduli apakah mereka kaya atau miskin. Peristiwa tersebut telah menembus garis dasar kemanusiaan. Vaksin ini awalnya digunakan untuk menyelamatkan orang, tetapi vaksin palsu telah merugikan banyak orang.

“PKT adalah akar dari semua bencana”
“Peristiwa yang lebih mengerikan daripada vaksin palsu ini masih banyak, mungkin masyarakat tidak tahu,” kata Jing Chu. “Seperti peristiwa pengambilan paksa organ hidup, yang merupakan tindakan menembus garis bawah kemanusiaan. Sebenarnya, tindakan jahat kemanusiaan PKT sudah dimulai saat penerapan keluarga berencana. Dokter telah menjadi penjahat, ketika sebuah negara mengklasifikasikan bayi sebagai beban kemudian dibunuh, negara tersebut telah sepenuhnya rusak. Ini adalah tindak kejahatan terhadap semua umat manusia.”

Revolusi Toilet menyebut masyarakat Tiongkok kini sudah semakin sadar. Jing Chu melanjutkan, PKT terdiri dari sekelompok orang yang anti-kemanusiaan. “Orang yang terus menumpuk perilaku berdosa, dan secara bertahap memungkinkan semakin banyak orang memahami bahwa Partai Komunis adalah akar dari semua bencana.”

Zhu Xinxin, pekerja media di propinsi Hebei kepada Epoch Times mengatakan, “Toilet merupakan lokasi yang cukup bagus. Lokasi yang bebas dari alat pemantauan dan menjadi tempat yang dikunjungi oleh hampir setiap orang. Hal ini yang kemudian menjadikan toilet sebagai tempat yang cocok untuk bertukar pikiran.”

Wu Yanlai, seorang sarjana yang tinggal di Amerika Serikat juga percaya bahwa perjuangan semacam ini adalah damai dan relatif aman sifatnya. “Jika semua orang turun ke jalan, seperti yang dilakukan Dong Yaoqiong, maka akan ada banyak risiko yang diterima. Revolusi Toilet memiliki privasi, relatif aman dan layak untuk dipromosikan.”

Kepada Suara Amerika Wu Yanlai mengatakan, “Ketika semua orang melakukan protes, kondisi itu sebenarnya aman. Jika ada protes di mana-mana, PKT mungkin merasa bahwa tidak mungkin untuk mencegahnya.”

Wu mengatakan bahwa dirinya jarang mengadvokasi revolusi jalanan, tetapi Revolusi Toilet telah memunculkan beberapa harapan. Meskipun, Dia tidak berpikir bahwa gerakan ini akan memicu revolusi dalam makna yang sebenarnya, tetapi pendekatannya ini dapat membangkitkan kesadaran dari lebih banyak warga masyarakat Tiongkok.

Selama PKT masih eksis maka masalah vaksin palsu tidak akan terselesaikan
Baru-baru ini, insiden vaksin palsu telah menyebabkan kegemparan di masyarakat Tiongkok. Selain kritikan datang dari media, Xi Jinping dan Li Keqiang masing-masing mengekspresikan kemarahan dan menginstruksikan jajaran yang berwenang untuk memeriksanya secara serius.

Tetapi, apakah masalah vaksin palsu ini akan dapat diselidiki secara menyeluruh?
Jing Chu tidak percaya jika PKT dapat benar-benar menyelidikinya secara menyeluruh.
“Meskipun instruksi begitu, penyelidikan serius dan tuntas, tetapi beranikah para penyelidik menyentuh kepentingan dari kelompok yang memiliki kepentingan khusus? Saya ragu itu. Hal ini muncul sebagai akibat dari perselisihan kepentingan dari para petinggi negara di dalam Zhongnanhai yang penuh dengan konspirasi politik, operasi Kotak Hitam, masyarakat awam akan sulit untuk mengetahui faktanya.”

Bahkan, insiden vaksin palsu, vaksin beracun yang muncul sejak tahun 2004, atau bahkan yang sebelumnya diekspos media; Kasus vaksin palsu Jiangsu Suqian tahun 2004, pada tahun 2005, kasus vaksin inokulasi yang melanggar aturan di Anhui Sixian pada tahun 2005, vaksi rabies palsu di Jiangsu Yanshen dan Hebei Fuer Vaksin pada tahun 2008, vaksin rabies palsu di Guangxi Laiping tahun 2009, vaksin palsu di Shanxi pada tahun 2010, dugaan kematian akibat vaksin hepatitis B pada tahun 2013, dan insiden vaksin palsu di Shandong pada tahun 2016.

Wen Zhao, seorang pengamat politik Tiongkok mengatakan dalam sebuah acara obrolan bahwa jika ingin mencegah suatu peristiwa terjadi kembali, pertama-tama dibutuhkan situasi di mana informasi yang terkait harus diekspos secara tuntas dan luas.

Dalam hal kasus vaksin palsu ini, perlu diungkap sejak kapan vaksin yang tidak memenuhi syarat mulai diedarkan? Siapa yang bertanggung jawab pada saat itu? Selain perusahaan produksi, siapa orang yang bertanggung jawab atas departemen pengawasan obat yang berada di semua tingkatan? Siapa yang bertanggung jawab terhadap kontrol mutu?

Kedua, lembaga inspeksi harus menuntut dan menangkap orang yang bertanggung jawab. Kemudian korban dapat mengajukan tuntutan ganti rugi melalui pengadilan, atau penjamin yang telah menderita kerugian besar karena vaksin yang bermasalah dapat juga mengajukan tuntutan di pengadilan.

Tapi situasi saat ini di Tiongkok daratan adalah; Pertama, tidak ada pihak yang berani menuntut. Kedua, kalaupun berani juga tidak ada pengacara yang mau menerima kasus, karena para pengacara yang berani mengambil kasus telah ditangkap.

Ketiga, berani menuntut dan ada pengacara yang berani tetapi kemudian tidak ada pengadilan yang bisa memberikan penilaian secara independen. Keempat, tidak ada pihak yang dapat memberikan dukungan dan tekanan secara terus menerus, sehingga ‘perjuangan’ tidak berumur panjang, suara ‘teriakan’ tak lama juga menghilang.

Jadi jika Anda bertanya; Bukankah Li Keqiang sendiri sudah turun untuk menangani masalah sensasional ini, apakah insiden-insiden palsu atau beracun masih akan muncul lagi di masa mendatang ?

Jawaban saya adalah; Pasti akan terjadi lagi. Dan tindakan mudah yang dapat dilakukan masyarakat Tiongkok adalah menuntut pemerintah untuk mengungkap fakta kebenaran. (Luo Ya dan Zhou Huixin/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA