Mantan Pemimpin Separatis Katalan Batal di Ekstradisi

Berlin – Mantan pemimpin Katalan, Carles Puigdemont, kembali dari Jerman ke Belgia pada Sabtu (28/7/2018) akhir pekan kemarin. Spanyol gagal dalam upaya untuk mengekstradisinya dari Jerman, atas dakwaan pemberontakan dan deklarasi kemerdekaan ilegal.

Puigdemont mengatakan dia akan melanjutkan perjalanan keliling Eropa untuk meningkatkan dukungan bagi kemerdekaan Catalan. Dia melarikan diri ke Belgia pada Oktober 2017 setelah Madrid memberlakukan pemerintahan langsung oleh Pusat di wilayah Katalan, setelah pemerintahan daerah khusus menyatakan kemerdekaan.

“Ini tidak akan menjadi perhentian terakhir saya, ini bukan akhir dari perjalanan saya,” kata Puigdemont dalam konferensi pers di Brussels yang diadakan bersama pemimpin Katalan saat ini, Quim Torra.

Torra melakukan perjalanan langsung dari Spanyol untuk menemui pendahulunya.

“Saya akan berkeliling Eropa ke empat penjuru benua untuk membela perjuangan kami.”

Puigdemont ditangkap pada 25 Maret 2018 di sebuah pom bensin di wilayah utara Jerman, Schleswig-Holstein. Dia tengah dalam perjalanan kembali ke Belgia, setelah perjalanan ke Finlandia.

Pengadilan Jerman memutuskan awal bulan ini bahwa Puigdemont, 55, dapat diekstradisi ke Spanyol untuk menghadapi tuduhan terpisah untuk penyalahgunaan dana publik. Akan tetapi tidak dapat diekstradisi untuk tuduhan pemberontakan yang lebih serius.

Di bawah hukum Eropa, itu berarti Spanyol akan dilarang untuk mengadilinya dengan tuduhan yang lebih serius, jika ekstradisi dilanjutkan. Pengadilan Spanyol menolak proposal itu, sehingga mereka mencabut surat perintah penangkapan Uni Eropa.

Dakwaan terhadap Puigdemont dan lima politisi lainnya tetap berlaku. Bagaimanapun, itu berarti mereka akan ditangkap jika kembali ke Spanyol.

Hubungan antara pemerintah pusat Spanyol di Madrid dan ibukota Katalan, Barcelona telah mencair dalam beberapa pekan terakhir. Perdana Menteri Sanchez menjadi tuan rumah pembicaraan hangat dengan Torra di Madrid pada Juli lalu.

Tapi Sanchez, yang berkuasa Juni lalu setelah pendahulunya yang lebih konservatif garis keras, Mariano Rajoy kehilangan suara percaya diri, telah mengesampingkan setiap referendum mengenai kemerdekaan. Sanchez mengatakan hal itu bertentangan dengan konstitusi Spanyol.

Puigdemont mengatakan pada hari Sabtu, masa tenggang Sanchez mengenai masalah Katalan telah berakhir. Menurutnya, waktu yang diberikan itu adalah waktu untuk bertindak, bukan untuk berkata-kata. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA