Jasad Bayi Ditemukan Setelah 11 Anak Diselamatkan dari Kompleks Kumuh Islam Garis Keras

EpochTimesId – Para petugas deputi Sheriff Taos County, negara bagian New Mexico, Amerika Serikat menggerebek sebuah bangunan kumuh. Mereka menyelamatkan 11 anak-anak penderita gisi buruk dari tempat tersebut.

Selain itu, jenasah seorang anak kecil ditemukan di kompleks tersebut. Kantor Sheriff County Taos mengatakan temuan tersebut pada 7 Agustus 2018.

Sheriff Taos County, Jerry Hogrefe mengatakan bahwa jenasah itu ditemukan setelah pencarian di Amalia. Pihak berwenang sedang menunggu hasil pasti identifikasi dari jasad yang ditemukan pada 6 Agustus 2018 itu.

Pihak berwenang mengatakan pencarian Abdul Ghani yang berusia 4 tahun, dari Georgia, membawa mereka ke kompleks kumuh dimana mereka menemukan ayahnya, Siraj Ibn Wahhaj, empat orang dewasa lainnya dan 11 anak-anak yang hidup dalam kondisi kumuh, akhir pekan lalu.

Lima orang dewasa, termasuk tiga ibu, didakwa dalam kasus ini. Jany Leveille, 35; Hujrah Wahhaj, 38; dan Subhannah Wahhaj, 35; ditangkap dalam kasus tersebut, polisi mengatakan pada 5 Agustus pekan lalu.

Dua pria, Siraj Wahhaj dan Lucan Morton, ditangkap sehubungan dengan insiden itu. Para pejabat mengatakan Siraj Wahhaj menguasai senapan AR-15 dan beberapa senjata lainnya.

“Selama penggerebekan, anak-anak antara usia 1 dan 15 ditemukan di kompleks itu. Mereka tampak seperti ‘pengungsi dari negara ketiga di dunia’. Mereka hanya memiliki kain kotor untuk pakaian,” kata sheriff.

Hogrefe, dalam pernyataan 4 Agustus, mengatakan bahwa para pejabat menemukan penghuni kemungkinan besar bersenjata berat. Mereka dianggap ekstremis dari muslim garis keras.

“Orang-orang yang ditemukan di kompleks yang digambarkan sebagai trailer atau kontainer yang dikubur. Mereka tidak memiliki sepatu, sarana kebersihan pribadi, dan hanya menggunakan pakaian kotor,” kata Hogrefe.

“Kami semua memberi anak-anak kami air dan makanan ringan, apa yang kami miliki. Itu adalah kondisi hidup paling menyedihkan dan kemiskinan yang saya lihat,” tambahnya.

Hogrefe mengatakan langkah untuk menggeledah fasilitas itu dilakukan setelah seorang penyelidik Georgia mengirim pesan kepadanya. Seseorang di kompleks itu mengatakan kepada orang lain bahwa orang-orang di sana kelaparan dan membutuhkan air.

Hogrefe mengatakan bahwa petugas dan pejabat sheriff menggeledah properti itu setelah mereka mendapat petunjuk dari seorang penyelidik di Georgia. Penyelidik menyampaikan pesan kesedihan dari seseorang yang tinggal di kompleks itu.

“Pesan yang dikirim ke pihak ketiga hanya sebagian mengatakan, ‘Kami kelaparan dan membutuhkan makanan dan air,'” kata Hogrefe. “Saya benar-benar tahu bahwa kami tidak dapat menunggu agen lain untuk mengkonfirmasi informasi tersebut dan kami harus segera memeriksanya secepat mungkin.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA