EpochTimesId – Sampah plastik menjadi beban bumi karena sulit diatasi dan membahayakan. Plastik mencemari lingkungan hidup manusia secara serius.
Kantong plastik, menjadi temuan manusia paling buruk pada abad ke-20. Sebab, sampahnya sangat mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
Walau terlambat, manusia kini berusaha mengatasi masalah itu dengan berbagai cara. Dari pelarangan dan pembatasan dengan peraturan perundang-undangan, hingga meneliti dan menemukan bahan penggantinya.
Melalui modivikasi rumus kimia PVA (Polyvinyl alcohol), para ilmuwan berhasil menemukan polimer ramah lingkungan. PVA diklaim dapat digunakan untuk menggantikan kantung plastik konvensional atau produk plastik lainnya.
PVA tidak beracun dan tidak berbahaya, serta dapat larut 100 persen dalam air dan dapat diminum.
Pada konferensi pers yang diadakan di San Diego, Chili pada 24 Juli 2018 lalu, dua orang insinyur Chile memamerkan penemuan terbaru mereka. Produk baru itu tidak mengandung turunan minyak, dan tidak perlu khawatir pada polusi.
Produk baru ini bahkan bisa dikonsumsi setelah penguraian dalam air. Penemuan mereka memenangkan penghargaan pada ‘SingularityU Chile Summit 2018’.
Roberto Astete dan Kristen Olivares, dua orang peneliti Chili mengatakan bahwa, setelah rumus kimia PVA (polyvinyl alcohol) dimodifikasi, mereka berhasil menemukan polimer baru yang ramah lingkungan. Untuk membuktikan hasil penemuan mereka, keduanya lalu membuat sejumlah percobaan.
Mereka menaruh kantung plastik yang terbuat dari bahan baru ke dalam air di sebuah gelas. Kantung plastik tersebut dari luar terlihat seperti kantung plastik transparan konvensional yang dimasukkan ke dalam air.
Kemudian, air dalam gelas diaduk dan kantung secara bertahap larut selama proses pengadukan. Air dalam gelas pun berubah menjadi berwarna putih susu. Setelah kantung tersebut benar-benar larut dalam air, seorang insinyur langsung meminum air putih susu dalam gelas itu. (Hong Mei/EW/Sinatra/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA
