Uni Eropa Jauhi Iran Tiongkok Lawan Arus Dibawah Sanksi Amerika

EpochTimesId – Tiongkok menggunakan tanker Iran untuk mengangkut minyak mentah Iran yang mereka beli dari negara itu. Hal itu dilakukan guna menghindari sanksi Amerika Serikat terhadap Iran.

Kebijakan rezim komunis Tiongkok itu diambil ketika perusahaan-perusahaan Eropa menjauhi minyak mentah Iran. PKT seakan memberikan kesempatan untuk bernapas kepada Teheran.

Reuters melaporkan bahwa Amerika Serikat berupaya menghentikan ekspor minyak Iran untuk memaksa Teheran merundingkan kesepakatan nuklir baru. Sanksi ekonomi juga untuk mengekang pengaruhnya di Timur Tengah.

Presiden Trump pada bulan Mei lalu telah menarik diri dari Perjanjian Nuklir Iran. Dia mengatakan bahwa perjanjian itu telah gagal untuk membatasi Teheran memproduksi uranium yang ‘diperkaya’.

Tetapi PKT bersikeras untuk terus membeli minyak Iran. Pada hari Senin (20/8/2018), seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa dua perusahaan Tiongkok mulai memindahkan hampir semua minyak mentah yang mereka impor ke dalam kapal tanker national (NITC) Iran.

Perusahaan BUMN Tiongkok Zhuhai Zhen Rong Company dan Sinopec memulai sebuah kontrak pasokan jangka panjang dengan NIOC (Perusahaan Minyak Nasional Iran), yang memungkinkan mereka untuk menggunakan tanker NITC. Ini berarti bahwa Iran akan bertanggung jawab atas semua biaya transportasi, risiko dan masalah asuransi.

Teheran menggunakan sistem serupa untuk menghindari sanksi Barat pada tahun 2012 dan 2016.

Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga OPEC. Mereka mengandalkan penjualan minyak mentah ke Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India dan Uni Eropa untuk memperoleh devisa negara. Usaha Iran dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Amerika Serikat telah meminta pembeli minyak Iran untuk memotong impor sejak bulan November 2018 mendatang. Jepang, Korea Selatan, India dan sebagian besar negara Eropa telah memotong impor.

Sebagian besar perusahaan Eropa mengakui bahwa mereka akan dipaksa meninggalkan Teheran karena takut akan sanksi dan kehilangan ‘bisnis dolar’.

Perusahaan minyak Prancis, ‘Total’, pernah menjadi pembeli minyak Iran terbesar di Eropa. Mereka dikatakan tidak punya pilihan selain menghentikan impor minyak Iran dan meninggalkan proyek-proyek Iran untuk melindungi operasi mereka di Amerika Serikat. Mereka juga telah menarik diri dari proyek gas South Pars.

Para pejabat Iran mengisyaratkan bahwa PetroChina dapat mengambil alih saham Tudar
Putaran pertama sanksi AS termasuk memutuskan perusahaan memiliki hubungan dengan perusahaan Iran, serta memotong hubungan sistem keuangan mereka dengan AS. Sanksi putaran pertama telah diberlakukan sejak 7 Agustus. Larangan pembelian minyak Iran akan dimulai pada bulan November mendatang.

Dalam konferensi pers Dewan Negara pekan lalu, seorang wartawan bertanya tentang impor minyak Iran yang terus berlanjut oleh PKT. Brian Hook, direktur Komite Perencanaan Kebijakan Dewan Negara mengatakan bahwa, tidak mengesampingkan untuk memberlakukan sanksi sekunder terhadap Beijing.

“Amerika Serikat tentu berharap bahwa semua negara akan sepenuhnya mematuhi (sanksi) tidak akan berisiko terkena sanksi AS dan terus berdagang dengan Iran,” kata Hook. (Qin Yufei/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA