Penasehat Ekonomi Trump : AS Kirim Undangan Penuhi Keinginan Negosiasi Tiongkok

oleh Xu Zhenqi

Kepala penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada Rabu (12 September)  mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah mengusulkan kepada pihak Tiongkok untuk duduk bersama membicarakan kembali isu-isu perdagangan.

Pembicaraan ini dilakukan dikarenakan Amerika Serikat telah mempersiapkan rencana untuk menaikkan tarif senilai USD. 200 miliar atas barang-barang impor dari Tiongkok. Tampaknya suhu konflik perdagangan akan meningkat, dan pihak Tiongkok sendiri karenanya meminta kesempatan untuk bernegosiasi.

Kepada Fox Business Network Larry Kudlow mengatakan bahwa Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah mengirim surat undangan ke pejabat senior Tiongkok, tetapi ia menolak memberikan rincian lebih lanjut.

“Beberapa diskusi dan informasi yang kami terima adalah pemerintah Tiongkok – pejabat senior mereka ingin bernegosiasi,” kata Kudlow. “Oleh karena itu, sebagai pemimpin delegasi dari pihak AS ia mengirim undangan kepada pihak Tiongkok.”

“Saya pikir pihak Tiongkok mau bernegosiasi”

Reuters melaporkan bahwa dua orang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan bahwa undangan Mnuchin telah dikirim ke pihak berwenang Tiongkok, termasuk Liu He, penasehat ekonomi utama Presiden Xi Jinping, dan mengusulkan untuk mengadakan pembicaraan dalam beberapa minggu ke depan.

Pemerintah Trump sedang mempersiapkan untuk menerapkan tarif atas komoditas Tiongkok senilai USD. 200 miliar yang dalam daftarnya termasuk tas, sepeda, furnitur, produk teknologi internet dan sebagainya. Tidak jelas apakah negosiasi akan berdampak pada penundaan kenaikan tarif.

“Saya pikir kebanyakan dari kita berpendapat bahwa bernegosiasi akan lebih baik daripada tidak bernegosiasi. Saya pikir pihak Tiongkok juga bersedia untuk bernegosiasi,” kata Kudlow. Dia juga mengatakan bahwa ini memiliki nilai tambahan.

Ketika ditanya apakah pemerintah Trump ingin melakukan negosiasi perdagangan tambahan dengan Tiongkok ? Kudlow mengatakan : “Jika mereka datang ke meja perundingan secara serius, dan dapat menghasilkan beberapa hasil positif, tentu saja itu baik. Tetapi ini memang uneg-uneg selama beberapa bulan terakhir yang ingin kami tanyakan”.

Kudlow menegaskan : “Saya tidak menjamin apapun lho !”

Menurut orang-orang yang akrab dengan masalah ini, waktu dan tempat pertemuan yang diusulkan masih belum jelas.

Juru bicara Departemen Keuangan AS tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Biar Tiongkok memenuhi permintaan AS terlebih dulu sebelum kenaikan tarif diterapkan

Sebelumnya hari Rabu, The Wall Street Journal telah memberitakan soal rencana mengadakan negosiasi dagang ulang antara Tiongkok dengan AS. Salah satu sumber mengatakan, Amerika Serikat mengeluarkan undangan untuk bernegosiasi, mencerminkan bahwa beberapa personil otoritas masih memberikan kesempatan kepada pihak Tiongkok, berharap Tiongkok mau memenuhi permintaan AS sebelum kenaikan tarif benar-benar dilaksanakan.

Pejabat tingkat menengah dari Amerika Serikat dan Tiongkok mengadakan pembicaraan di Washington DC pada 22 dan 23 Agustus, tetapi tidak ada kesepakatan yang dicapai.

Hari Jumat pekan lalu, Kudlow menghendaki perdagangan AS – Tiongkok berlangsung dalam kondisi nol tarif, nol tarif tanpa hambatan, nol subsidi, menghentikan pencurian kekayaan intelektual dan stop pengalihan paksa teknologi. Mengijinkan investor AS untuk memiliki perusahaan sendiri di Tiongkok”.

“Isu-isu tersebut sudah kami ajukan kepada mereka beberapa bulan yang lalu, namun sampai sekarang masalah ini belum diselesaikan,” kata Kudlow.

Pada 11 September di hadapan wartawan yang meliput di Kantor Oval Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat mengambil sikap yang sangat keras terhadap Tiongkok komunis dalam isu perdagangan.

Negosiasi AS – UE dan NAFTA berlangsung lancar, membuat Tiongkok tegang

Kudlow juga mengatakan kepada Fox Business News bahwa pemerintah AS terus membuat kemajuan dalam perdagangan dunia setelah AS dan Meksiko sepakat untuk mereformasi perjanjian NAFTA.

“Hubungan kami dengan Meksiko sangat bagus” katanya, “Pada dasarnya kami telah menandatangani perjanjian yang menurut saya akan terus berkelanjutan”.

Pada hari Rabu, menteri ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo mengatakan bahwa Meksiko berharap untuk mencapai kesepakatan tentang perundingan perdagangan AS-Kanada, tetapi jika Kanada dan Amerika Serikat tidak dapat mencapai kesepakatan, Meksiko siap untuk mencapai perjanjian perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat.

Pada hari Selasa, negosiasi perdagangan AS – Kanada dibuka lagi. Reuters melaporkan bahwa, sebagaimana yang dituturkan oleh peserta negosiasi dari Kanada bahwa Kanada siap untuk menyediakan akses terbatas buat produk susu AS masuk ke pasar Kanada sebagai langkah konsesi dari Kanada untuk melancarkan negosiasi ulang NAFTA.

Menlu Kanada Fang Huilan yang berunding dengan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer pada hari Selasa mengatakan bahwa suasana negosiasi perdagangan antara Kanada -dengan AS berlangsung sangat tegang tetapi dan positif.

Kudlow pada hari Rabu mengatakan, industri susu masih menjadi titik kunci dalam negosiasi perdagangan dengan Kanada.

Pada hari Senin, perwakilan perdagangan AS dan Uni Eropa mengadakan pembicaraan di Brussels untuk menghilangkan perbedaan pandangan dalam negosiasi perdagangan yang berlangsung pada bulan Juli lalu.

Kantor Perwakilan Perdagangan AS mengatakan bahwa pembicaraan itu konstruktif dan berharap untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa pada bulan November mendatang untuk mengatasi masalah teknis yang menghambat perdagangan kedua negara.

Ketika Trump bersengketa dagang dengan Uni Eropa, Jepang, Tiongkok dan beberapa negara lainnya, Tiongkok diam-diam merasa senang, tapi negosiasi perdagangan antara AS dengan sejumlah negara yang berjalan lancar akhir-akhir ini membuat Tiongkok mulai khawatir, apakah Trump sedang menerapkan strategi baru dalam menghadapi Tiongkok komunis dengan mengisolasi Tiongkok ?

“Langkah-langkah ini telah membuat tegang otoritas Beijing” Eswar Prasad, mantan kepala Dana Moneter Internasional cabang Tiongkok mengatakan kepada Financial Times.

Laporan bulan Juli dari thank tank Institut Ekonomi dan Politik Dunia pada Akademi Ilmu Sosial Tiongkok juga membuktikan keprihatinan Tiongkok tersebut. Laporan menyebutkan bahwa bagi Tiongkok : skenario terburuk yang akan dihadapi Tiongkok komunis adalah Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang secara bersama-sama menyingkirkan Tiongkok dan mengesampingkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). (Sin/asr)