Industri Buah Australia Krisis Usai Jarum Ditemukan pada Stroberi

EpochTimesId – Polisi Australia mengatakan pada 19 September 2018 bahwa mereka sedang menyelidiki laporan lusinan kasus jarum yang tertanam di stroberi dan buah-buahan lain. Mereka memperingatkan bahwa mereka yang bertanggung jawab bisa dipenjara selama 10 tahun.

Kasus ini berubah dengan cepat menjadi salah satu krisis ketakutan dan trauma makanan terbesar di Australia yang telah menghentikan ekspor ke Selandia Baru. Krisis juga memaksa setidaknya satu perkebunan stroberi untuk mulai membuang buahnya di puncak musim panen. Pertanian buah jenis lainnya bahkan memasang detektor logam.

Jarum, awalnya ditemukan di dalam buah stroberi yang diproduksi dari salah satu pemasok di negara bagian Queensland utara. Kemudian, jarum ditemukan pada buah stroberi di seluruh negara bagian.

Polisi di negara bagian New South Wales (NSW) mengatakan, jarum ditemukan di lebih dari 20 keranjang strawberry. Ada pula laporan penemuan jarum pada pisang dan apel.

Polisi di negara bagian lain juga menyelidiki laporan sabotase serupa. Meskipun mereka belum memberikan rincian tentang jumlah keluhan dan penemuan.

“Insiden pencemaran itu, atau insiden peniruan kasi serupa berdampak pada industri dan sangat tidak membantu pihak berwenang,” ujar Inspektur Detektif NSW, Danny Doherty kepada wartawan di Sydney.

“Mereka akan diperlakukan sebagai kontaminasi, yang merupakan pelanggaran serius dan terancam hukuman 10 tahun penjara.”

Seorang korban mengatakan kepada media bahwa dia menderita luka ringan di mulutnya setelah menggigit stroberi dengan jarum yang tertanam di dalamnya.

Kasus kontaminasi yang mirip pernah terjadi pada industri farmasi di Australia. Pelaku ditangkap namun belum sempat mendapat hukuman.

Dalam kasus pada tahun 2000 tersebut, seorang pria dituduh mengganti tablet parasetamol dengan strychnine, sehingga tablet-tablet tersebut kemudian ditarik dari seluruh negara bagian. Tersangka meninggal di penjara sebelum sempat diadili.

Pada tahun 2006, sebuah kasus melibatkan seorang wanita yang mencemari salad di restoran Sizzler dengan racun tikus. Namun, tersangka dianggap tidak layak untuk diadili, karena cacat secara mental.

Industri stroberi bernilai 160 juta dolar Australia, menurut sektor ini. Sebagian besar buah dikonsumsi secara lokal. Sejumlah kecil buah juga diekspor ke Selandia Baru.

Kedua supermarket terbesar Selandia Baru telah menghentikan pesanan stroberi Australia. Meskipun Kementerian Industri Primer Selandia Baru telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada merek stroberi yang terkontaminasi yang berhasil masuk ke rak-rak toko di negara mereka.

Polisi Australia mengatakan pada 18 September 2018 bahwa mereka belum mengidentifikasi tersangka atau motif pencemaran.

Sebanyak enam merek telah terkena dampak langsung dan ditarik dari penjualan. Konsumen juga mulai menghindari membeli buah semua jenis buah.

Negara bagian Queensland, negara penghasil stroberi terbesar di negara itu, sangat rentan terhadap penurunan yang berkelanjutan di pasar seluruh Australia.

Perdana Menterinya, Annastacia Palaszczuk, mengatakan pada 18 September pemerintah akan menyiapkan 1 juta dolar Australia (sekitar 10 miliar rupiah) untuk membantu para petani ‘bertahan hidup’ pada musim ini. Pemerintah negara bagian menawarkan hadiah 100.000 dolar Australia untuk informasi yang mengarah pada penangkapan orang-orang yang bertanggung jawab atas sabotase tersebut. (The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M