Australia Tambah Hukuman Penjara Pencemar Makanan Usai Aksi Prank Jarum Stroberi

EpochTimesId – Australia meningkatkan hukuman penjara menjadi 15 tahun bagi pelaku kejahatan mencemari bahan makanan. Kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipasi dan penanganan krisis ketakutan massal akibat ditemukannya jarum pada stroberi dan buah-buahan lainnya.

Polisi Australia kini sedang menyelidiki lebih dari 100 laporan kasus jarum jahit yang ditemukan di dalam stroberi. Kasus yang memaksa para petani membuang buah karena permintaan merosot, dan membayangi industri senilai 160 juta dolar Australia (sekitar 1,6 triliun rupiah).

Parlemen Australia meloloskan undang-undang untuk meningkatkan hukuman itu pada 20 September 2018. Sehingga ancaman hukuman meningkat menjadi maksimal 15 tahun dari sebelumnya maksimal 10 tahun penjara. Ancaman hukuman bagi siapa saja yang terbukti bersalah merusak bahan makanan.

Hukuman ini sejajar dengan hukuman untuk kejahatan pendanaan terorisme. Ancaman hukuman juga dipastikan dapat mengkriminalisasi aksi usil atau iseng (Prank). Walau hukumannya bisa saja lebih ringan, semisal hanya maksimal 10 tahun penjara.

Pemimpin Oposisi Australia, Bill Shorten dan Politisi Partai Buruh, Susan Templeman makan ‘panekuk’ strawberry di Gedung Parlemen Australia, di Canberra, Australia, 20 September 2018. (Foto : Lukas Coch/AAP/Reuters/The Epoch Times)

“Itulah betapa seriusnya saya menyelesaikan masalah ini,” Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kepada wartawan di Royalla, sebuah kota pedesaan yang berjarak 35 km sebelah selatan ibukota Canberra.

Undang-undang itu diloloskan dalam waktu kurang dari sehari, ketika anggota parlemen mencoba untuk memperbaiki kepercayaan publik terhadap industri stroberi.

Seluruh politisi yang sebelumnya terlibat perpecahan politik bahkan bersatu untuk menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempromosikan industri buah negeri kanguru itu. Morrison bahkan memasak kari stroberi.

Petani stroberi menyambut baik tindakan itu. Mereka mengatakan akan menghadapi kehancuran finansial jika permintaan terhadap buah stroberi tidak segera pulih.

Konsumen tetap waspada, sehingga memaksa pengecer di Australia dan Selandia Baru menarik stroberi dari rak-rak toko.

Raksasa supermarket Australia, Woolworths mengatakan pada hari Kamis (20/9/2018) bahwa mereka juga telah menemukan jarum jahit dari rak-rak buah secara nasional.

“Kami telah mengambil langkah pencegahan sementara, untuk membersihkan jarum jahit (atau dugaan terhadap itu) dari rak penjualan di toko kami. Keamanan pelanggan adalah prioritas utama kami,” kata seorang juru bicara Woolworths, dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA