Selebgram dan Model Irak Ini Tewas Ditembak di Baghdad

Epochtimes.id- Pembunuhan yang menimpa model dan selebgram terkenal Irak telah mengejutkan warga Irak. Ini setelah serentetan kematian yang mencurigakan dari para wanita berprofil tinggi pada beberapa minggu terakhir.

Tara Fares ditembak mati di siang hari bolong pekan lalu oleh seorang pria bersenjata yang tidak dikenal. Ketika itu dia saat mengendarai mobil mewah Porsche miliknya di kawasan Baghdad, Camp Sarah.

Rekaman CCTV menunjukkan mobil itu bergerak di sepanjang gang sempit ketika seorang pria berlari ke arahnya. Kejadian ini beberapa saat sebelum dia terbunuh.

Mantan Miss Baghdad ini memiliki lebih dari 2,6 juta pengikut dan dikenal atas komentarnya yang lantang tentang kebebasan, kehidupan, dan agama.

Sebuah pernyataan yang dirilis pada 7 Oktober, oleh Kementerian Dalam Negeri, yang menyelidiki kematian Fares, mengatakan bahwa dia dibunuh oleh “kelompok ekstremis kriminal” yang dikenal.

Otoritas Irak ini tidak mengatakan apakah pelaku orang-orang bersenjata dimaksud telah ditahan.

Kematian Fares ini terjadi dua hari setelah aktivis hak-hak sipil Suad al-Ali ditembak mati oleh seorang pria bersenjata saat siang bolong di kota asalnya, Basrah. Sopirnya juga ditembak dari belakang.

Sebulan sebelumnya, Rafeef al-Yassiri, seorang ahli bedah plastik terkenal dan pemilik spa kecantikan khusus “The Barbie Clinic” ditemukan tewas di rumahnya.

Seminggu kemudian, Rasha al-Hassan, manajer dan pemilik pusat kecantikan, juga ditemukan tewas di rumahnya.

Ketiga wanita itu dikenal karena upaya kemanusiaan mereka dan dukungan mereka untuk kasus-kasus hak asasi manusia. Keadaan kematian perempuan masih belum diketahui.

Meskipun tidak jelas apakah ada kematian yang saling berkaitan, aktivis hak perempuan Hanaa Edwar mengatakan keempat wanita itu ditargetkan untuk mencegah mereka menjadi bagian dari kehidupan publik Irak.

“Langkah itu dimaksudkan untuk menghentikan transisi dari ekstremisme serta isolasi sosial ke cakrawala terbuka di mana perempuan dapat secara efisien berpartisipasi dalam kehidupan sosial melalui kegiatan kemanusiaan, komunal, dan hak asasi manusia,” kata Edwar kepada Reuters.

Laporan media lokal menggambarkan wanita sebagai “target” dan menggambarkan empat kematian sebagai “pembunuhan.”

Haider Issam Nahdi Younis, yang mengelola akun media sosial untuk selebritis Irak, mengatakan beberapa artis dan model telah menutup akun media sosial mereka dengan menerima ancaman kematian setelah kematian empat wanita Irak ini.

Edwar menyerukan kepada Kementerian Dalam Negeri Irak untuk mengungkapkan temuan penyelidikan atas kematian Fares. Langkah ini bertujuan meredakan ketakutan publik dan mencegah lebih banyak perempuan mundur dari kehidupan publik karena takut menjadi sasaran.

Pengaruh paham konservatif yang mulai merosot sejak berkuasa 2003 silam, mendorong sejumlah wanita muda untuk memasuki industri modeling meskipun ada tantangan. Termasuk pembatasan pada pakaian apa yang ditampilkan dan penyalahgunaan di dunia maya. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes