Amerika Tuding Rezim Otoriter Venezuela Terlibat dalam Kematian Politisi Oposisi

Epoch TimesId – Gedung Putih mengutuk rezim otoriter usai meninggalnya seorang politikus oposisi di Venezuela, Fernando Alban, pada 10 Oktober 2018. Amerika Serikat menuduh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro terlibat dalam kematian tersebut.

“Amerika Serikat mengutuk keterlibatan rezim Maduro dalam kematian anggota dewan oposisi Venezuela, Fernando Alban,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu juga menyerukan pembebasan semua tahanan politik Venezuela, serta mendesak bagi pemerintah Maduro untuk membangun kembali demokrasi di Venezuela. Amerika mendesak rezim otoriter untuk menghentikan penderitaan dan pertumpahan darah lebih lanjut. Pernyataan itu juga menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan terus meningkatkan tekanan atas masalah ini.

Pihak berwenang di Caracas mengatakan politisi itu bunuh diri dengan melompat keluar jendela. Sementara partai oposisi ‘First Justice’ mengatakan bahwa politisi itu meninggal karena dibunuh.

Alban, 56 tahun, dipenjara pada hari Jumat (5/10/2018) lalu karena dituduh terlibat dalam ledakan dua drone dalam parade militer yang dipimpin oleh Maduro, bulan Agustus lalu, menurut Menteri Dalam Negeri Nestor Reverol. Para pejabat Venezuela telah memberikan laporan berbeda tentang di mana dia melompat, dan pada 9 Oktober kantor HAM PBB menyerukan penyelidikan independen.

Pada 10 Oktober 2018, Gedung Putih mencatat bahwa Alban meninggal saat berada di tahanan dinas intelijen Venezuela. Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru pada beberapa sekutu Madura minggu lalu, ketika Presiden Donald Trump mendesak anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendukung pemulihan demokrasi di Venezuela.

Kelompok oposisi dan hak asasi mengatakan bahwa pemerintahan Maduro menahan ratusan tahanan politik dengan tuduhan palsu, yang dimaksudkan untuk meredam perbedaan pendapat. PBB juga mengatakan tahanan sering mengalami perlakuan buruk, termasuk beberapa kasus yang terdokumentasi, diwarnai penyiksaan.

Pemerintah Maduro membantah menahan tahanan politik. Dia mengatakan mereka yang telah dipenjara, berusaha mengguncang pemerintah.

Pihak berwenang telah menangkap setidaknya 30 orang terkait dengan ledakan pesawat tanpa berawak pada 2 Agustus. Ledakan itu melukai tujuh tentara Venezuela, namun gagal melukai para pejabat rezim otoriter. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA