Yunani Larang Turis Kegemukan Naik Keledai Wisata

EpochTimesId – Yunani melarang wisatawan yang ‘kelebihan berat badan’ atau kegemukan untuk menunggangi keledai wisata di pulau Santorini yang populer. Larangan dikeluarkan setelah para pengamat mengeluhkan bahwa hewan-hewan tersebut menderita luka tulang belakang dan luka terbuka.

Kementerian Pembangunan Pedesaan dan Makanan Yunani menerbitkan seperangkat peraturan baru tentang kesejahteraan keledai. Peraturan itu termasuk bahwa, keledai memberi wisatawan wahana di Santorini seharusnya tidak membawa beban yang lebih berat dari 100 kilogram, atau seperlima dari berat badan mereka.

“Hewan-hewan tidak boleh dibebani dengan berat yang berlebihan dalam ukuran, usia atau kondisi fisik,” tulis Kementerian Pembangunan Pedesaan dan Makanan Yunani dalam rilisnya, seperti dilansir oleh The Epoch Times dari CNN.

Turis yang berkunjung ke Yunani senang mengendarai keledai sebagai salah satu wahana wisata. Selain itu, keledai juga menjadi sarana transportasi agar mereka tidak kelelahan ketika mendaki lereng curam pulau dan melihat-lihat pemandangan.

Para aktivis telah berjuang melawan praktik tersebut, dengan mengatakan bahwa membiarkan keledai membawa turis yang berat adalah kekejaman terhadap hewan. Petisi online mengklaim keledai itu dipaksa berdiri di bawah sinar matahari dan di atas kotoran mereka sendiri.

“Mereka dicambuk oleh pawang untuk mempercepat laju ketika membawa turis. Ketika turis terlalu malas untuk berjalan kaki atau naik kereta gantung.”

Sejak didirikan lebih dari setahun yang lalu, petisi telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan.

Seorang juru bicara komunitas amal, Help the Santorini Donkeys, mengatakan kepada Mirror bahwa mereka harus menggunakan transportasi kombinasi, karena keledai saja tidak cukup kuat. “Para turis yang kelebihan berat badan dan obesitas dikombinasikan dengan kurangnya keteduhan dan air, panas dan jalan setapak berbatu adalah yang menyebabkan masalah seperti itu.”

The Donkey Sanctuary, sebuah badan amal Inggris yang bekerja untuk mencegah perlakuan kejam terhadap hewan, meluncurkan kampanye yang disebut #DonkeyDefender untuk memerangi apa yang mereka katakan adalah perlakuan buruk di tangan muleteer (penggembala/pawang).

“Kami baru-baru ini mengunjungi pulau Santorini untuk menilai kondisi hewan pekerja keras ini. Terlepas dari upaya kami yang telah berlangsung lama, kami kecewa dengan kondisi yang kami saksikan,” kata situs web organisasi tersebut.

Anggota badan amal bertemu dengan pejabat pemerintah Yunani pada bulan Agustus untuk membahas kesejahteraan hewan.

“Dengan musim liburan tiba, keledai dan pawang yang kelelahan menghabiskan hari-hari yang panjang di bawah terik matahari, membawa wisatawan atau beban sampah yang berat dan berbahaya, dengan sedikit atau tanpa air, makanan atau tempat berteduh. Dengan bukti yang mengecewakan ini, sekarang adalah waktu untuk meningkatkan upaya kami untuk mendukung kebutuhan keledai rajin dan pekerja keras ini.”

Kini, anggota parlemen di Yunani telah menanggapi dengan menerbitkan pedoman baru.

“Dalam keadaan apa pun seharusnya tidak digunakan hewan yang tidak layak untuk bekerja, yaitu hewan yang sakit, terluka, hewan dalam kehamilan serta hewan dengan pemeliharaan kuku yang buruk,” kata peraturan baru, menurut the Mirror.

“Hewan-hewan harus diberikan makanan yang layak dan cukup dan air minum segar setiap hari, ke dalam wadah yang tidak dapat terkontaminasi dan dibersihkan setidaknya sekali sehari. Hewan yang bekerja tidak boleh dibebani dengan berat yang berlebihan sesuai ukuran, usia atau kondisi fisik mereka.”

Elisavet Chatzi, seorang sukarelawan yang awal tahun ini berpartisipasi dalam protes di Santorini atas perlakuan keledai, menyebut langkah itu sebagai ‘langkah yang sangat besar’ Dia menambahkan, “semua kerja keras kami telah terbayar.”

“Keesokan harinya setelah peraturan dirilis, saya diberitahu seorang turis telah dibawa ke atas bukit oleh tiga keledai yang berbeda, agar tidak menguras tenaga keledai,” sambung Chatzi.

Tidak semua aktivis meyakini bahwa pedoman baru akan secara efektif mencegah penderitaan hewan di Santorini.

Seorang perwakilan dari kelompok hak-hak binatang PETA mengatakan kepada CNN bahwa tindakan itu hanya retorika belaka. Mereka tidak yakin, penderitaan keledai di Santorini akan berkurang.

“Keledai masih bisa dipaksa untuk membawa seseorang seberat 100 kilogram naik lebih dari 500 langkah pada jalan setapak curam, hingga empat atau lima kali sehari,” kata Mimi Bekhechi, direktur program internasional PETA Inggris.

Santorini, salah satu tujuan wisata paling populer di Yunani. Mereka sedang berjuang untuk mengatasi jumlah pengunjung yang membludak dan minimnya infrastruktur.

Sejumlah petugas dikerahkan untuk menyamar sebagai turis setiap hari. Mereka menumpang kapal pesiar ke pulau itu, dalam upaya untuk membatasi jumlah pengunjung.

Akan tetapi, sebagian kalangan berpendapat bahwa krisis dan kebangkrutan yang melanda Yunani, bisa diatasi dengan menggenjot sektor pariwisata. Sehingga industri itu menjadi sangat penting, sehingga semua masalah terkait harus segera dicarikan jalan keluar. (TOM OZIMEK/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA