Astronot Gagal Roket Rusia Akan Kembali Dikirim ke Ruang Angkasa

EpochTimesId – Dua astronot selamat dari insiden gagal roket pesawat ulang-alik Rusia, akhir pekan lalu. Mereka adalah Alexey Ovchinin dari Rusia dan Nick Hague dari AS.

Pihak Rusia memastikan, astronot mereka, Alexey Ovchinin akan terbang lagi. Dia dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada musim semi tahun depan, seperti dipastikan oleh kepala badan antariksa Rusia.

Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, berbicara sehari setelah kosmonot Rusia Alexei Ovchinin dan American Nick Hague melakukan pendaratan darurat yang dramatis di Kazakhstan akibat kegagalan roket Soyuz dalam misi membawa mereka ke ISS.

Kecelakaan hari Kamis adalah masalah peluncuran serius pertama yang dialami oleh misi ruang angkasa berawak Soyuz sejak tahun 1983, ketika seorang kru melarikan diri sebelum ledakan peluncuran. Rusia kini berada di bawah tekanan untuk membuktikan program luar angkasanya aman atau menghadapi kehilangan biaya yang menguntungkan untuk membawa astronot AS ke luar angkasa.

Moskow telah menangguhkan semua peluncuran ruang angkasa berawak sampai menemukan apa yang salah dengan pesawat ulang alik mereka. Rogozin telah memerintahkan komisi negara untuk menyelidiki. Komite Investigasi Rusia juga telah membuka penyelidikan kriminal.

Sergei Krikalev, pejabat senior Roscosmos, mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia mungkin juga menunda pengiriman kargo tak berawak yang direncanakan oleh pesawat ruang angkasa Progress ke ISS. Peluncuran kargo tanpa awak akan membawa makanan dan pasokan lainnya ke ISS, dan menggunakan sistem roket yang sama dengan Soyuz. Rusia mengatakan ada cukup makanan di ISS untuk bertahan hingga April 2019.

Tiga orang astronot kini sedang berada di stasiun luar angkasa: Mereka adalah wakil dari Jerman, Rusia, dan Amerika. Mereka sebelumnya dijadwalkan kembali ke Bumi pada bulan Desember 2018. Namun, dengan adanya insiden ini, mereka kemungkinan terjebak di ISS setidaknya sampai Januari 2019.

Anggota kru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), astronot Nick Hague dari AS dan kosmonot Alexey Ovchinin dari Rusia menaiki pesawat ruang angkasa Soyuz MS-10 sebelum peluncuran di Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, pada 11 Oktober 2018. (Yuri Kochetkov/Reuters/The Epoch Times)

Kegagalan Katup

Kepala Roscosmos, Rogozin pada hari Jumat (12/10/2018) memposting gambar di Twitter. Dia duduk di sebelah dua astronot yang terlibat dalam kecelakaan pada Kamis (11/10/2018), dan mengatakan bahwa mereka telah tiba di Moskow. Kedua astronot lolos dari kecelakaan tanpa cedera dan merasa baik-baik saja, menurut Roscosmos.

Kerusakan roket hari Kamis itu terjadi ketika tahap pertama dan kedua dari roket Rusia terpisah, tidak lama setelah peluncuran dari lokasi kosmodrom Baikonur, di Kazakhstan.

Kantor berita Interfax pada hari Jumat mengutip sumber yang akrab dengan penyelidikan Rusia. Sumber mengatakan bahwa katup penting gagal dibuka karena cartridge terbakar. Kondisi yang pada gilirannya menghambat pemisahan roket tahap pertama dari roket tahap kedua.

NASA telah mengandalkan roket Rusia untuk mengangkut astronot ke stasiun luar angkasa sejak program ‘Space Shuttle’ atau pesawat ulang alik Amerika Serikat pensiun pada tahun 2011. NASA sedang memulai kembali program ulang-alik mereka, namun agensi telah mengumumkan penundaan rencana uji terbang, yang akan membawa dua astronot pada roket komersial SpaceX hingga April mendatang.

Para pejabat NASA sekarang harus memutuskan bagaimana atau apakah akan mempertahankan keberadaan AS di laboratorium riset orbital senilai 100 miliar dolar AS (sekitar 15 triliun rupiah) atau tidak. Antariksa adalah bidang kerja sama antara Amerika Serikat dan Rusia pada saat hubungan keduanya sedang mesra. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA