Soal Raibnya Wartawan Jamal Khashoggi, Raja Salman Terima Panggilan Telepon Trump

Epochtimes.id- Raja Arab Saudi, Salman bin Abd Aziz menerima panggilan telepon dari Presiden AS Donald Trump.

Melansir dari saudigazette yang mengutip dari Kantor Berita Arab Saudi SPA, Senin (15/10/2018) menyebutkan pembicaran tersebut memuji kemajuan kerjasama kerjasama Saudi-Turki dalam menyelidiki hilangnya warga negara Saudi Jamal Bin Ahmed Khashoggi.

Menurut SPA, pembicaraan tersebut turut memujui keteguhan Kerajaan Saudi untuk menggali semua fakta yang terkait dengan insiden itu.

Selama panggilan telepon, mereka berdua membahas perkembangan terbaru di wilayah tersebut dan meninjau hubungan bilateral antara kedua negara.

Sebelumnya dua narasumber anonim mengatakan bahwa wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi tewas di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, setelah dia menghilang pada 2 Oktober 2018.

Dua sumber itu, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, mengatakan para penyelidik Turki yakin jurnalis berusia 59 tahun itu tewas di dalam konsulat Saudi dalam “pembunuhan terencana” oleh sebuah tim yang terdiri dari 15 orang sebagaimana ditulis The Washington Post pada 6 Oktober 2018.

Khashoggi memasuki konsulat Saudi pada 2 Oktober berkaitan dengan dokumen yang diperlukan untuk menikahi tunangannya di Turki. Dia belum terlihat atau terdengar sejak saat itu.

Reuters juga melaporkan pada 6 Oktober bahwa dua sumber Turki, yang namanya tidak diungkapkan, mengatakan Khashoggi telah terbunuh.

“Kami percaya pembunuhan itu direncanakan dan mayat itu kemudian dipindahkan dari konsulat,” salah satu sumber anonim mengatakan kepada Reuters. Sumber tidak mengatakan bagaimana mereka percaya pembunuhan itu terjadi.

Kepala Asosiasi Media Arab Turki, Turan Kislakci, mengatakan para pejabat Turki mengatakan kepadanya bahwa tubuh Khashoggi “terpotong-potong,” sebagaimana diungkapkan oleh The New York Times pada 7 Oktober.

Konsulat Saudi telah menolak klaim tersebut, mengatakan bahwa Khashoggi meninggalkan konsulat secara hidup-hidup.

Sebelumnya, Saudi Press Agency (SPA), mengatakan seorang pejabat konsulat “sangat mengecam tuduhan tak berdasar ini, dan menyatakan keraguannya bahwa mereka berasal dari pejabat Turki yang diberitahu tentang penyelidikan atau berwenang untuk mengomentari masalah ini.” (asr)

Sumber : SPA/Reuters via The Epochtimes