Surfer Nyaris Dimangsa Hiu di Pantai Australia

EpochTimesId – Seorang surfer atau peselancar berumur 50 tahun selamat dari serangan hiu di sebuah pantai di Australia. Dia melawan dengan meninju hiu berulang kali, sehingga ikan raksasa itu tidak jadi memangsanya.

Paul Kenny sedang melakukan ‘body surfing’ di Samurai Beach, New South Wales, Asutralia, pada 20 Oktober 2018 lalu. Tiba-tiba dia bertemu dengan hiu banteng. Hiu itu menggigit lengan si surfer. Kenny mengatakan dia kemudian meninju kepala hiu beberapa kali, sampai ikan itu melepaskan gigitannya.

“Saya akan masuk. Jadi saya pergi untuk keluar sedikit lebih dalam untuk mendapatkan ombak yang lebih baik dan hanya menundukkan kepala saya dan menanduknya dan kemudian dia menangkap saya, dan saya baru saja mulai memukulnya sampai terlepas,” kata Kenny, kepada Sky News.

“Dan kemudian mulai keluar dari ombak secepat yang saya bisa, sambil memegang tangan saya karena ada darah di mana-mana. Saya berharap hiu itu tidak akan kembali, dan mengejar saya,” sambu pria yang masih dirawat di rumah sakit itu.

Dia mengatakan lokasi dia berselancar ada sekitar 50 meter dari bibir pantai.

“Saya tidak tahu di mana hiu itu, dan apakah dia akan menyambar kaki saya,” kata Kenny kepada AAP.

Kenny kemudian dilarikan ke rumah sakit, di mana dia dalam kondisi stabil dan berangsur pulih.

Pantai Samurai, baru dibuka kembali pada Jumat (19/10/2018). Sebelumnya pantai ditutup ketika petugas memindahkan bangkai paus besar di Pantai sebelah, yang jaraknya berdekatan. Kini, kedua pantai ditutup kembali setelah serangan itu.

Serangan itu terjadi sebulan setelah dua serangan hiu terjadi hanya dalam 24 jam di Kepulauan Whitsunday, Australia. Seorang gadis 12 tahun digigit di kaki dan seorang wanita berusia 46 tahun digigit di paha kirinya.

Setelah serangan, empat hiu diusir dari daerah tersebut dengan menggunakan drum berumpan. “Tujuannya adalah untuk memindahkan hiu besar yang berbahaya dari daerah itu dan mengurangi risiko bagi pengunjung,” kata seorang pejabat.

Serangan Hiu Meningkat
Jumlah serangan hiu di dunia meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan yang diprediksi karena populasi hiu di dunia meningkat, dan meningkatnya minat pada olahraga air, menurut International Shark Attack File (ISAF).

“Jumlah interaksi manusia-hiu secara langsung berkorelasi dengan waktu yang dihabiskan oleh manusia di laut. Karena populasi dunia dan minat akan rekreasi air terus meningkat, kami memprediksi insiden serangan hiu juga meningkat,” organisasi yang berbasis di Florida Musem of Natural History itu mengatakan dalam laporan mereka, baru-baru ini.

Secara total, organisasi itu menemukan bahwa dari 155 serangan pada tahun 2017. Sebanyak 88 berupa serangan tanpa beralasan dan 30 serangan karena hiu diprovokasi oleh manusia. Serangan lainnya karena berbagai alasan lain.

Amerika Serikat mengalami paling banyak serangan yang tidak beralasan, yaitu 53 kali serangan. Akan tetapi, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Australia memiliki catatan 14 serangan hiu dengan satu korban tewas. Empat korban tewas lainnya terjadi di Pulau Réunion, Kosta Rika, dan Kuba.

Dua peneliti Australia yang menerbitkan studi pada 2016 tentang serangan hiu mengatakan bahwa ada faktor-faktor lain yang menjadi pemicu serangan selain bertambahnya populasi dan perkembangan olahraga air (watersport0. Alasan lain itu termasuk perusakan dan modifikasi habitat hiu, perubahan kualitas air, dan anomali pola cuaca.(ZACHARY STIEBER/NTD.tv/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ