Amerika Kembali Gelar Hukuman Mati dengan Kursi Listrik

EpochTimesId – Seorang narapidana di Amerika Serikat, Edmund Zagorski, dieksekusi mati dengan kursi listrik. Pria 63 tahun itu adalah narapidana pertama yang dieksekusi dengan kursi listrik di negara bagian Tennessee, sejak 2007.

“Lets Rock (mari bergetar),” ujar Zagorski, ketika ditanya apakah memiliki kata-kata terakhir, di ruang kematian.

Hukuman mati itu dilaksanakan pada 1 November 2018, di penjara dengan keamanan maksimum Kota Nashville. Dia divonis hukuman mati karena menembak dua pria dan menggorok leher mereka ketika transaksi narkoba beberapa dekade yang lalu.

Seorang wartawan yang menyaksikan adegan itu mengatakan pada sebuah pengumuman singkat pasca-eksekusi, mengatakan bahwa Zagorski sesekali tersenyum ketika diikat. Sebuah spon lalu dipasang di kepalanya dan kemudian wajahnya diselimuti. Para saksi mengatakan tangan terpidana mengepal ketika listrik dialirkan, dan tubuhnya kemudian menegang. Dia tidak bergerak setelah prosedur selesai.

Reporter itu mengatakan, pengacara Zagorski mengangguk, tersenyum dan menepuk dadanya sebelum eksekusi berlangsung. Ketika ditanya tentang tindakannya, Kelly Henry, mengatakan, “Saya mengatakan kepadanya ketika saya meletakkan tangan saya di atas hati saya, itu berarti saya menempatkan dia di hati saya.”

Dia mengatakan Zagorski memberitahunya bahwa hal terakhir yang dia ingin lihat adalah wajahnya yang tersenyum. Jadi dia berusaha tersenyum padanya sebelum kain kafan menutupi wajahnya.

Terpidana memilih kursi listrik daripada suntikan mematikan, karena negara bagian Tennessee mengizinkannya. Zagorski berpendapat bahwa itu akan menjadi cara yang lebih cepat dan kurang menyakitkan untuk mati.

Dia menjadi orang kedua yang mati di kursi listrik di Tennessee sejak 1960. Secara nasional, hanya 14 orang lainnya yang dihukum mati di kursi listrik sejak tahun 2000, termasuk seorang narapidana di Virginia pada 2013.

Eksekusi itu dilakukan tidak lama setelah Mahkamah Agung AS pada 1 November 2018 malam menolak permintaan narapidana untuk tetap hidup di penjara. Pengacara Zagorski berpendapat bahwa tidak konstitusional, untuk memaksanya memilih antara kursi listrik dan suntikan mematikan.

Negara itu hampir memberikan suntikan mati kepada Zagorski tiga minggu lalu. Sebuah rencana yang dihentikan oleh gubernur Tennessee ketika Zagorski menggunakan haknya untuk meminta kursi listrik.

Pernyataan Mahkamah Agung mengatakan bahwa Hakim Sonia Sotomayor memutuskan menolak permintaan terpidana untuk tidak dieksekusi mati. Itu menghasilkan keputusan sulit bagi Zagorski untuk memilih kursi listrik. Di Tennessee, narapidana yang divonis untuk kejahatan yang terjadi sebelum tahun 1999 dapat memilih kursi listrik, salah satu dari segelintir negara bagian yang memungkinkan pilihan seperti itu.

“Dia melakukannya bukan karena dia berpikir bahwa itu adalah cara yang manusiawi untuk mati, tetapi karena dia berpikir bahwa koktail tiga obat yang direncanakan akan digunakan oleh Tennessee, bahkan lebih buruk lagi,” kata Hakim Sotomayor dalam pernyataannya.

“Mengingat apa yang kebanyakan orang pikirkan tentang kursi listrik, sulit untuk membayangkan sebuah bukti yang lebih mencolok, dari seseorang yang lebih dipertaruhkan, dengan ketakutan yang sah yang ditimbulkan oleh obat-obatan suntik mematikan yang digunakan Tennessee.”

Zagorski dihukum karena pembunuhan ganda pada bulan April 1983. Jaksa penuntut mengatakan Zagorski menembak John Dotson dan Jimmy Porter. Terpidana kemudian menggorok leher mereka, setelah merampok kedua pria itu usai datang kepadanya untuk membeli marijuana.

Mahkamah Agung AS tidak pernah memutuskan apakah penggunaan kursi listrik melanggar larangan Amandemen ke-8 atas hukuman yang kejam dan tidak biasa. Tetapi hampir 20 tahun yang lalu, muncul serangkaian kegagalan dalam eksekusi mati dengan kursi listrik di Florida.

Dalam dua eksekusi pada tahun 1990-an, asap dan nyala api muncul dari kepala narapidana yang dieksekusi. Pada tahun 1999, darah tumpah dari bawah wajah seorang tahanan. Tidak lama setelah itu, Mahkamah Agung setuju untuk mendengar dan menguji gugatan terkait eksekusi kursi listrik. Tapi kasus itu dibatalkan ketika Florida membuat suntikan mematikan sebagai metode eksekusi utama.

Gubernur dari partai Republik, Bill Haslam menolak untuk campur tangan dalam kasus Zagorski. Meskipun dia menerima permohonan dari mantan juri yang menghukum narapidana, petugas pemasyarakatan dan pendeta Zagorski.

Dalam persidangan Zagorski, para juri Tennessee tidak diberikan pilihan untuk mempertimbangkan hukuman penjara tanpa pembebasan bersyarat (seumur hidup). Setiap negara bagian kini menuntut juri untuk mempertimbangkan opsi itu dalam kasus hukuman mati.

Kursi listrik Tennessee diperiksa pada 10 Oktober 2018. Petugas memastikan bahwa kursi listrik yang ada memenuhi kriteria untuk eksekusi, dokumen negara menunjukkan.

Perangkat ini awalnya dibuat kembali pada akhir 1980-an oleh ahli eksekusi otodidak yang secara terbuka khawatir bahwa perangkat akan rusak pada 1 November 2018. Kursi ini hanya digunakan untuk mengeksekusi satu orang sebelumnya, Daryl Holton, pada tahun 2007.

Sebelum Holton, orang terakhir yang mati di kursi listrik Tennessee adalah William Tines pada tahun 1960. Zagorski menunggu waktu eksekusi selama 34 tahun, masa tunggu terpanjang kedua di Tennessee.

Para pengunjuk rasa berdemo pada 1 November 2018 di Knoxville dan Memphis, dan di luar penjara keamanan maksimum Nashville di mana Zagorski dieksekusi. Ada yang mengangkat spanduk dengan kata-kata, “A Free Tennessee is Execution-Free (Kemerdekaan Tennessee adalah Bebas dari Eksekusi Mati).” (AP/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ