Dokter Kanada Jalani Misi Luar Angkasa Perdana Setelah Menunggu Sembilan Tahun

Montreal – Seorang dokter asal Kanada, David Saint-Jacques akhirnya akan menjalani misi perdana menuju ruang angkasa. Saint-Jacques sudah menunggu selama sembilan tahun lebih untuk dapat benar-benar menjadi astronot nyata, berada di luar angkasa.

Badan Antariksa Kanada mengkonfirmasi pada 1 November 2018, bahwa astronot 48 tahun itu, akan diluncurkan dengan roket pada 3 Desember 2018. Saint-Jacques akan menjalani misi enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, ISS.

Sebelumnya nasib penerbangan warga negara Kanada itu sempat dipertanyakan, menyusul kegagalan roket Soyuz bulan lalu. Namun, kini dia justru akan diluncurkan sekitar dua minggu lebih awal dari yang direncanakan semula.

Badan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tanggal peluncuran yang dijadwalkan lebih awal, akan memungkinkan operasi sains dan ‘operasi waktu kritis’ di atas stasiun ruang angkasa untuk tetap terjaga.

Keberangkatan Saint-Jacques bersama astronot NASA, Anne McClain dan Oleg Kononenkoof dari badan antariksa Rusia Roscosmos semula dijadwalkan pada 20 Desember 2018.

Ketika astronot dari tiga negara ini diberangkatkan lebih awal, misi internal badan antariksa Rusia justru ditunda. Roscosmos menunda peluncuran ruang angkasa berawak mereka, setelah pendaratan darurat bulan lalu.

“Kami bersiap-siap untuk setiap opsi, dan saya akan siap apa pun yang terjadi,” kata Saint-Jacques kepada The Canadian Press minggu lalu, ketika dia bersiap untuk kembali ke Rusia demi menyelesaikan pelatihan terkait pesawat luar angkasa Soyuz.

Investigasi Roscosmos menetapkan bahwa sensor yang tidak berfungsi menyebabkan roket Soyuz gagal sesaat setelah diluncurkan di Kazakhstan pada 11 Oktober 2018.

Masalah terjadi dua menit setelah penerbangan, dan mengirim kapsul astronot NASA Nick Hague dan Alexei Ovchinin dari Roscosmos jatuh dari dari ketinggian 50 kilometer ke bumi. Tidak ada seorang pun yang terluka dalam insiden tersebut.

Badan itu berhasil meluncurkan roket Soyuz tanpa awak pekan lalu. Mereka mengatakan pada 31 Oktober 2018, bahwa pihaknya berencana untuk meluncurkan dua lagi pesawat tanpa awak, sebelum mengirim pesawat dengan kru ke stasiun luar angkasa.

Saint-Jacques telah berlatih secara ekstensif selama dua tahun terakhir untuk misi tersebut. Ini adalah misinya yang pertama sejak menjadi astronot pada Mei 2009.

Penduduk asli Kota St-Lambert, Quebec, Kanada itu telah menjabat sebagai bagian dari kru cadangan dua kali dalam lima bulan terakhir, termasuk untuk misi Soyuz yang dibatalkan pada bulan Oktober 2018.

Dia dilatih untuk di luar angkasa dan mengoperasikan robotika di stasiun antariksa. Sebagai dokter medis yang terlatih, dia juga akan mengawasi kesehatan para kru ISS.

Saint-Jacques dan rekan-rekannya saat ini berada di pinggiran Kota Moskow di Pusat Pelatihan Kosmonot Gagarin yang mempersiapkan misi mereka. Di stasiun luar angkasa, mereka akan bergabung dengan astronot NASA, Serena Aunon-Chancellor, Alexander Gerst dari European Space Agency dan Sergey Prokopyev dari Roscosmos.

NASA mengatakan akan ada periode serah terima singkat sebelum Aunon-Chancellor, Gerst, dan Prokopyev berangkat pada 20 Desember 2018. Saint-Jacques, McClain, dan Kononenkoof akan kembali ke Bumi pada bulan Juni 2019. (PRESS CANADIAN/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ