Presiden Brooklyn Serukan Reformasi Lembaga Pemilu Federal AS

EpochTimesId — Presiden Brooklyn, Eric L. Adams menyerukan reformasi menyeluruh sistem pemungutan suara di New York. Seruan itu disampaikan usai penyelenggaraan pemilihan umum paruh musim di luar Dewan Pemilihan Brooklyn, pada 7 November 2018, waktu setempat.

Seruan Eric Adams disampaikan setelah muncul masalah yang kronis dan sistematis di tempat pemungutan suara pada hari pemilihan paruh musim. Brooklyn adalah sebuah Borough atau daerah otonom yang menjadi bagian dari Kota Metropolitan New York.

Masalah sistemik tersebut diantaranya termasuk pembukaan situs jajak pendapat yang ‘loading lama’, antrian yang mengular, pemindai optik macet, dan beberapa lokasi yang hanya memiliki satu mesin yang berfungsi. Semua masalah itu mendorong Adams untuk mengusulkan rencana lima poin untuk memperbaiki situasi tersebut.

“Kami melihat mimpi Amerika berubah menjadi mimpi buruk, ketika tak terhitung jumlah orang yang berdiri pada antrean untuk jangka waktu yang lama, dan tidak dapat masuk ke dalam lokasi pemungutan suara mereka. Kemudian, begitu mereka tiba di sana, mereka tidak dapat benar-benar melihat jumlah suara mereka,” kata Adams.

Salah satu situasi yang muncul adalah kemacetan mesin kertas dan harus memanggil teknisi servis untuk memperbaiki masalah tersebut. Sebab, petugas pemungutan suara tidak dapat memperbaikinya sendiri.

Adams berseru bahwa masalah ini adalah penghinaan untuk rakyat Amerika pada hari pemilihan paruh musim.

Para pemilih memberikan suara mereka pada pemilihan paruh waktu di tempat pemungutan suara Brooklyn Museum di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, pada 6 November 2018. (Angela Weiss/AFP/Getty Images)

“Di sinilah kita berada, dalam proses pemilihan kita. Di sinilah kita berada dalam teknologi. Kita masih menggunakan metode kuno, tidak hanya dalam teknologi mesin, tetapi teknologi dari pola pikir orang yang bertanggung jawab membawa kita menuju level berikutnya.”

Presiden Sub-Metropolitan itu pun menyerukan agar segera dilakukan penyelidikan pada tingkat kota dan tingkat negara bagian untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab atas kegagalan penyelenggaraan pemilu paruh musim.

Dia juga mendesak penggantian teknologi guna menguji solusi tambahan modernisasi suara dan mendesak komitmen pemangku kepentingan untuk menyusun reformasi.

Menurut Adams, sebanyak 49 lokasi mengalami masalah serius, bahkan jumlah itu kemungkinan bertambah menjadi lebih dari 100 TPS.

Hasil pemilu paruh waktu Senat AS hingga Kamis (8/11/2018) pagi WIB. (Foto : AP/Google)

Beberapa orang, seperti anggota Dewan Kota Corey Johnson, menyerukan agar direktur Dewan Pemilihan (Board of Election/BoE) Mike Ryan mengundurkan diri.

“Michael Ryan harus mengundurkan diri & kita harus mulai review dari atas ke bawah tentang bagaimana ini bisa terjadi. Saatnya untuk kepemimpinan baru di BOE,” tulis Johnson di Twitter.

“Lembaga lain berlatih sebelum hari pembukaan (pemungutan suara). Lembaga ini, tampaknya percaya diri bahwa gladi resik adalah hari pembukaan. Itu pola pikir yang salah, kalau kita harus melanjutkan pemilihan setelah pemilihan. Kami tidak dapat terus menyanyikan lagu yang sama dari rekaman yang rusak, dalam sistem yang rusak.”

Hasil pemilu paruh waktu House of Representatif (HoR/DPR) AS hingga Kamis (8/11/2018) pagi WIB. (Foto : AP/Google)

Adams menyatakan hasilnya akan ditentukan setelah analisis, siapa yang harus tinggal dan siapa yang harus pergi. Namun, dia mengatakan bahwa sejarah telah menunjukkannya biasanya dimulai dari atas. Dia menyatakan penyelidikan perlu dilakukan untuk memastikan masalah tidak terulang bahkan jika kepemimpinan diganti.

“Ini jelas merupakan dakwaan terhadap kepemimpinan di dewan pemilihan. Kegagalan visi, untuk sepenuhnya melihat bagaimana kita menggerakkan sistem ini ke depan sehingga kita semua dapat berpartisipasi dalam prosesnya,” tutup Adams.

Pemilu paruh waktu AS sendiri menghasilkan ‘split Congress’. House of Representatif atau DPR AS dimenangkan oleh Partai Demokrat yang dulunya oposisi. Sementara Senat tetap di tangan Partai Republik, dan partai pendukung Presiden Donald Trump itu semakin mayoritas pada dewan perwakilan Negara Bagian di Pemerintah Federal itu. (JEREMY SANDBERG/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ