Airbus Suplai Pembangkit Listrik untuk Pesawat Luar Angkasa Orion NASA

EpochTimesId — Airbus Eropa mengirim ‘pembangkit listrik’ untuk pesawat luar angkasa baru NASA, Orion, pada awal November 2018. Kapal Orion direncanakan akan membawa astronot ke Bulan dan tujuan lain di luar angkasa pada tahun-tahun mendatang. Proyek yang diprediksi akan menghasilkan pundi-pundi dolar bagi perusahaan.

Insinyur di pabrik Airbus TNov.2, Bremen, Jerman dengan hati-hati mengemasi pesawat ruang angkasa ke dalam wadah khusus yang akan terbang dengan digendong di bagian atas pesawat kargo Antonov yang sangat besar ke Kennedy Space Center NASA di Florida, langkah pertama dalam perjalanannya menuju angkasa.

Di Florida, modul-modul atau bagian terpisah dari pesawat luar angkasa akan dirakit dengan modul pengangkut awak Orion, yang dibangun oleh Lockheed Martin. Perakitan akan diikuti dengan lebih dari satu tahun pengujian intensif sebelum misi tiga minggu pertama mengorbit Bulan diluncurkan pada tahun 2020. Pengujian pertama akan dilakukan tanpa awak.

“Produksi Orion dan modul Eropa di masa depan dapat menghasilkan miliaran dolar pesanan baru untuk perusahaan yang terlibat dalam tahun-tahun mendatang,” kata Bill Gerstenmaier, administrator asosiasi untuk eksplorasi manusia dan operasi, NASA.

“Ini adalah sistem yang akan memungkinkan manusia bergerak secara berkelanjutan ke luar angkasa, dan meninggalkan sistem Bumi-Bulan untuk pertama kalinya,” lanjut Bill.

Rencana penerbangan untuk misi dengan awak yang pertama kali direncanakan pada 2022. Akan tetapi NASA dan European Space Agency (ESA) kemudian berencana untuk meluncurkan misi berawak setiap tahun setelahnya. Mereka akan membuat proyek Orion lebih baik secara politik dan ekonomi. Ini menjadi penting, ketika Tiongkok dan negara lain juga berlomba untuk membuat markas di ruang angkasa.

Modul Layanan Eropa dari Airbus akan menyediakan daya penggerak, daya, kontrol termal, dan bahan habis pakai untuk modul awak Orion. Ini menandai pertama kalinya NASA akan menggunakan sistem buatan Eropa sebagai elemen penting untuk menggerakkan pesawat ruang angkasa Amerika.

“Ini adalah langkah yang sangat besar. Pengiriman dan penerbangan ke Amerika hanyalah awal dari perjalanan yang pada akhirnya akan membawa kita ke 60.000 mil di luar bulan, lebih jauh dari manusia yang pernah terbang sebelumnya,” Oliver Juckenhoefel, wakil presiden layanan orbit dan eksplorasi Airbus, mengatakan kepada Reuters.

Orion adalah bagian dari lompatan yang terus meningkat untuk mengembalikan manusia ke Bulan, di mana penemuan air yang tak terduga telah memberi energi kepada para ilmuwan. Dengan perkembangan teknologi yang cepat seperti pencetakan 3D yang membuka jalan bagi infrastruktur berbasis lunar, seperti stasiun relai server data, di tahun-tahun yang akan datang.

“Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, tetapi saya yakin itu akan terwujud pada masa depan, dan satu-satunya pertanyaan bagi kami di Eropa adalah apakah kami ingin menjadi bagian dari itu atau tidak,” kata Juckenhoefel. “Di industri, kita harus berhati-hati agar kita tidak ketinggalan perahu.”

Gerstenmaier NASA mengatakan ESA tertarik untuk berpartisipasi dalam apa yang disebut “lunar gateway” (gerbang bulan) dengan tujuan untuk mendaratkan manusia di Bulan lagi sekitar tahun 2028, dan sekaligus menyediakan basis untuk perjalanan ke Mars dan sekitarnya.

Airbus memenangkan kontrak 390 juta euro (6,5 triliun rupiah) untuk membangun modul ESM pertama pada tahun 2014. Kini mereka sedang mengerjakan pesanan kedua senilai 200 juta euro, dan sedang bernegosiasi dengan ESA untuk pesanan lebih lanjut yang bisa menambahkan hingga satu miliar euro.

Mike Hawes, yang menjalankan program Orion senilai $ 11 miliar untuk Lockheed, menggarisbawahi pentingnya program ini untuk eksplorasi ruang dalam yang akan datang. Dia mengatakan Lockheed bernegosiasi dengan NASA hingga 12 misi lanjutan yang dapat menghasilkan miliaran dolar pesanan baru, sekaligus bekerja untuk mengurangi separuh biaya pesawat ruang angkasa di masa depan. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ