Dua Menteri Amerika Kunjungi Pasukan Militer di Perbatasan Meksiko

EpochTimesId – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis dan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kirstjen Nielsen mengunjungi pasukan militer di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Mereka mendatangi kamp pasukan di dekat kota Donna, negara bagian Texas, pada 14 November 2018 waktu setempat.

Mattis kemudian diberi laporan oleh seorang perwira militer tentang bagaimana pasukan mendukung petugas bea cukai dan penjaga perbatasan AS, Customs and Border Protection (CBP). “Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan mobilitas taktis kepada personel CBP,” kata petugas itu kepada Mattis.

Mattis mengatakan tidak mengharapkan sebanyak 5.900 tentara yang kini dikerahkan di California, Arizona, dan Texas, untuk melakukan kontak langsung dengan para migran. Dia mengatakan bahwa tambahan 1.100 pasukan bisa dikerahkan sewaktu-waktu.

Presiden Donald Trump dan Mattis memerintahkan pasukan militer aktif untuk dikerahkan ke perbatasan ketika banyak kafilah migran mendekati perbatasan dengan Meksiko dalam beberapa gelombang.

Kafilah pertama, yang terdiri atas lebih dari 6.000 migran, sudah mulai mencapai perbatasan. Sekelompok 357 migran yang melakukan perjalanan dengan karavan pada satu titik mencapai Tijuana pada hari Selasa (13/11/2018) dengan sembilan bus dan kelompok lain beberapa ratus orang sedang mendekat pada hari Rabu (14/11/2018), menurut laporan Associated Press.

Tiga karavan yang mendekati Amerika Serikat saat ini diperkirakan berisi sekitar 10.000 migran.

Menteri Pertahanan Jim Mattis dan Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen menemui pasukan militer di Base Camp Donna di Texas, pada 14 November 2018. (Phil Stewart/Reuters/The Epoch Times)

Menyikapi berbagai laporan dan pemberitaan tentang karavan migran, Mattis meminta kepada para tentara untuk tidak mengkhawatirkan mereka.

“Jika Anda membaca semua hal itu, Anda akan menjadi gila. Fokus saja pada misi,” kata Mattis.

Dia juga menegaskan bahwa pasukan telah diminta untuk memasang rintangan seperti diantaranya kawat berduri di perbatasan. Rintangan itu untuk mencegah serangan kafilah.

“Saat ini satu-satunya hal yang kami minta adalah untuk meletakkan hambatan dalam menyediakan transportasi dan menyediakan perumahan untuk perbatasan,” kata Mattis, dikutip dari Reuters. “Mereka harus memindahkan sejumlah petugas Patroli Perbatasan, mereka memindahkan mereka dari tempat lain, jadi penempatan terkendala transportasi.”

Fase pertama misi harus diselesaikan dalam 10 hari, tambahnya. Perintah BKO pertama dari Mattis akan berlangsung sampai pertengahan Desember 2018, dan batas waktu itu bisa diperpanjang.

Nielsen berterima kasih kepada para tentara karena bersedia untuk mendukung agen Patroli Perbatasan, seperti dikatakan Mark Knoller dari CBS. “Kami merasa terhormat untuk bermitra dengan Anda,” kata Mark. (ZACHARY STIEBER/NTD/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ