AS Tetapkan Anak Pemimpin Hizbullah Sebagai Teroris

Epochtimes.id- Departemen Luar Negeri AS pada 13 November 2018, menetapkan Jawad Nasrallah, putra pemimpin Hizbullah yang didukung Iran Sayyid Hassan Nasrallah, sebagai seorang teroris dan menuduhnya melakukan serangan terhadap Israel di Tepi Barat.

Departemen Kemenlu AS juga memasukkan dalam daftar kelompok terorisme Brigade Al-Mujahidin (AMB). Kelompok ini disebut memiliki kaitan dengan Hizbullah dan telah merencanakan sejumlah serangan terhadap sasaran Israel dari pangkalan di Wilayah Palestina.

“Penunjukan hari ini berusaha untuk menolak Nasrallah dan AMB sumber daya untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris,” kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan. Dikatakan tindakan itu menolak akses Nasrallah dan AMB ke sistem keuangan AS.

Kemudian, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan menawarkan hingga $ 5 juta masing-masing untuk informasi yang mengarah ke lokasi pemimpin Hamas Salih al-Aruri, pemimpin Hizbullah Lebanon Khalil Yusif Mahmoud Harb dan Haytham Ali Tabatabaei.

Departemen Kemenlu AS mengatakan, Hamas dan Hezbollah menerima senjata, pelatihan, dan pendanaan dari Iran.

Washington baru-baru ini menerapkan kembali sanksi terhadap Tehran setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir 2015.

Hizbullah, adalah kelompok Muslim Syiah bersenjata telah menekan permintaan untuk satu dari enam anggota parlemen Muslim Sunni yang bersekutu untuk mendapatkan posisi kabinet.

Hariri telah menolak untuk menyerahkan salah satu kursi yang dialokasikan untuk partai utamanya Sunni.

Sebelumnya pada Selasa lalu, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap empat orang yang terkait dengan Hizbullah Lebanon yang mengkoordinasikan kegiatan kelompok didukung Iran di Irak. Departemen Keuangan AS juga menunjuk putra pemimpin kelompok itu sebagai teroris global.

Departemen Keuangan AS menambahkan Shibl Muhsin Ubayd al-Zaydi, Yusuf Hashim, Adnan Hussein Kawtharani, dan Muhammad Abd-al-Hadi Farhat ke dalam daftar Teroris global Khusus yang Ditetapkan. Al-Zaydi adalah orang Irak dan yang lainnya adalah warga Lebanon.

oleh Lesley Wroughton/Reuters via The Epochtimes