Kota Perbatasan Tijuana Kewalahan Tangani Gelombang Ribuan Pengungsi

EpochTimesId – Lebih dari 2.400 migran, telah mencapai kota perbatasan Meksiko, Tijuana pada malam hari, 17 November 2018. Ribuan imigran gelap lainnya yang sebagian besar berasal dari Honduras itu, diperkirakan akan menyusul dalam beberapa hari mendatang.

Mayoritas pengembara itu tinggal di tenda dan dipan di kompleks olahraga kota, di distrik Zona Norte, Tijuana. Kawasan yang terletak cukup berdekatan dengan pos penyeberangan perbatasan San Ysidro, menuju Amerika Serikat.

Walikota Tijuana, Juan Manuel Gastelum, memohon kepada otoritas federal dari Meksiko dan Honduras untuk membantu mereka. Karena kota mereka dibanjiri oleh migran.

“Pemerintah federal mengizinkan para migran untuk bergerak melalui berbagai negara bagian tanpa mengendalikan situasi, sepanjang jalan sampai mereka mencapai kota kami,” kata Gastelum dalam sebuah pernyataan, baru-baru ini.

“Itu sebabnya kami meminta bantuan kepada para migran. Saya akan melihat apakah warga Tijuana ingin tetap menerima migran, tetapi untuk saat ini kami tidak akan menolak bantuan.”

Gastelum menambahkan, dia telah bertemu dengan duta besar Honduras, Alden Rivera Montes. Duta besar meyakinkannya bahwa pemerintah Honduras akan bertanggung jawab atas kebutuhan dasar kemanusiaan para migran.

Walikota mengatakan duta besar Honduras juga berjanji untuk mendirikan konsulat bergerak dan mulai mengidentifikasi semua migran.

“Semua orang di Tijuana memiliki teman dan keluarga yang berasal dari negara bagian lain di Meksiko. Akan tetapi mereka yang datang untuk menimbulkan gangguan tidak akan ditoleransi,” kata Gastelum.

Rogelio Contreras Garcia, petugas komunikasi polisi kota Tijuana, mengatakan tujuh dari migran telah ditangkap dalam dua hari sebelumnya. Mereka ditangkap karena pelanggaran ringan seperti kepemilikan mariyuana.

Seorang perwira polisi yang ditempatkan di kamp migran mengatakan kepada The Epoch Times bahwa dia mendengar para anggota kafilah bercerita, bahwa mereka adalah bagian dari geng MS-13 yang kejam.

Meskipun Meksiko telah menawarkan suaka, termasuk pekerjaan dan tempat tinggal, kepada para migran, sebagian besar menolak dan terus berupaya menuju ke perbatasan AS.

Para pejabat kepolisian Tijuana mengatakan penduduk setempat berencana untuk memprotes para migran pada 18 November 2018 waktu setempat. (CHARLOTTE CUTHBERTSON/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA