Kritikus Kremlin Bersatu Hentikan Upaya Rusia Jadi Kepala Interpol

EpochTimesId – Dua kritikus Kremlin yang paling terkenal bergabung pada 20 November 2018. Mikhail Khodorkovsky dan Bill Browderuntuk mencoba menghentikan upaya seorang diplomat Rusia untuk menjadi presiden berikutnya dari organisasi polisi internasional, Interpol.

Dua aktivis anti Putin itu mengatakan mereka khawatir Moskow akan menyalahgunakan jabatan itu. Rusia bisa saja menyalahgunakan jabatan Kepala Interpol untuk memburu para pengkritiknya.

Sidang Umum Interpol akan memilih presiden baru pada 21 November 2018. Pemilihan dilakukan setelah petahana, Meng Hongwei dari Tiongkok menghilang pada bulan September. Beijing kemudian mengatakan telah menahan Meng, sehubungan dengan penyelidikan kasus penyuapan.

Persaingan untuk menggantikan posisi Meng berubah menjadi isu politik setelah Alexander Prokopchuk, mantan jenderal besar di Kementerian Dalam Negeri Rusia, muncul sebagai salah satu favorit untuk mendapatkan jabatan itu. Prospek yang mengkhawatirkan bagi para kritikus Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pembangkang Rusia dan mantan taipan minyak, Mikhail Khodorkovsky memberikan konferensi pers di London bersama kritikus Kremlin kelahiran Amerika Serikat, Bill Browder pada 20 November 2018. Mereka memperingatkan Sidang Umum Interpol bahwa Prokopchuk akan mempermudah Kremlin untuk memanipulasi Interpol. Moskow telah membantah klaim seperti itu.

“Menunjuk orang seperti itu kepada kepala organisasi kepolisian internasional tidak hanya akan merusak reputasi semua negara anggota Interpol, tetapi akan membawa ancaman besar bagi mereka yang mungkin dianggap sebagai korban potensial penganiayaan politik,” kata Khodorkovsky.

Putin membebaskan Khodorkovsky pada tahun 2013 setelah menghabiskan satu dekade di penjara karena kasus penipuan, sebuah tuduhan yang dikatakan Khodorkovsky dibuat untuk menghukumnya karena mendanai oposisi politik. Presiden Putin menuding pengusaha itu sebagai pencuri uang rakyat.

Browder, kepala investasi dana Hermitage Capital Management, telah memimpin kampanye untuk mengungkap korupsi dan menghukum para pejabat Rusia yang dia tuduh atas kematian pengacara Sergei Magnitsky pada 2009 di sebuah penjara di Moskow.

“Jika seorang Rusia adalah presiden organisasi ini, Rusia akan bertindak atas instruksi Vladimir Putin,” kata Browder, yang dulu mendukung presiden sebelum menjadi salah satu pengkritik internasionalnya yang paling keras kepala.

“Untuk menempatkan wakilnya yang bertanggung jawab atas organisasi kejahatan perang internasional yang paling penting adalah seperti menempatkan mafia yang bertanggung jawab,” kata Browder.

Para jaksa Rusia mengatakan pada 19 November 2018, bahwa mereka mencurigai Browder memerintahkan serangkaian pembunuhan, termasuk terhadap Magnitsky.

Empat senator AS bersama-sama mendesak Presiden Donald Trump untuk menentang pencalonan Prokopchuk dan menuduh Rusia menyalahgunakan Interpol untuk kepentingan pribadi. Polisi rusia disebut melecehkan para pembangkang dengan mengeluarkan surat perintah, yang dikenal sebagai ‘Red Notice’, untuk upaya penangkapan terhadap pembangkang.

Browder sempat ditahan oleh polisi Spanyol pada bulan Mei 2018, berkat ‘Red Notice’ Interpol Rusia yang kemudian dianggap tidak sah.

Politisi di Lithuania dan Ukraina telah mendesak pemerintah mereka untuk mengundurkan diri dari Interpol jika Prokopchuk terpilih. Sementara Inggris mengatakan mendukung kompetitornya asal Korea Selatan, Kim Jong Yang, yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden senior organisasi tersebut.

Kremlin mengatakan pada 20 November 2018 bahwa penentangan terhadap pencalonan Prokopchuk oleh senator AS adalah bentuk ikut campur terhadap organisasi independen.

“Ini mungkin semacam gangguan tertentu dalam proses pemilihan organisasi internasional,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Kementerian Dalam Negeri Rusia membela Prokopchuk.

“Kami melihat kampanye yang ditujukan untuk mendiskreditkan kandidat Rusia,” katanya dalam sebuah pernyataan, mengeluh tentang apa yang disebut politisasi Interpol yang tidak dapat diterima.

“Alexander Prokopchuk memiliki pengalaman bertahun-tahun bekerja di lingkup penegakan hukum dan saat ini adalah wakil presiden Interpol, yang menegaskan kepercayaan dan penghargaan tinggi atas pengalamannya pada organisasi internasional.”

Jika terpilih, Dia akan melaksanakan tugasnya semata-mata demi kepentingan Interpol sendiri, kata kementerian itu.

Sebanyak 194 negara anggota Interpol masing-masing memiliki suara dalam pemilihan yang akan digelar di Dubai. Pemenang akan menjalani dua tahun mandat asli yang tersisa, dari masa jabatan empat tahun Meng Hongwei. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA