Kapal Angkatan Laut AS Tawarkan Perawatan Gratis untuk Migran Venezuela di Kolombia

EpochTimesId — USNS Comfort, sebuah kapal rumah sakit Angkatan Laut AS yang dikerahkan ke Amerika Tengah dan Selatan merapat di pantai Kolombia. Mereka datang untuk menyediakan perawatan medis dan gigi gratis bagi para migran Venezuela.

The Comfort telah memberikan bantuan di Ekuador dan Peru, sebelum pindah ke Kolombia sebagai bagian dari misi ‘Enduring Promise’ 11 minggu di seluruh wilayah Amerika Latin.

Kapal itu telah dikerahkan ke wilayah tersebut beberapa kali di masa lalu untuk menyasar populasi yang rentan. Akan tetapi, misi khusus ini unik karena tujuannya adalah untuk mengurangi tekanan pada sistem medis lokal menyusul gelombang migran dari Venezuela yang dilanda krisis.

Personil Kapal rumah sakit USNS memberikan perawatan medis di lepas pantai Kolombia. (Foto : Kedutaan Besar AS di Kolombia/The Epoch Times)

Lebih dari tiga juta migran telah melarikan diri dari Venezuela, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Mereka kebanyakan eksodus ke negara-negara Amerika Latin yang berdekatan, dan lebih dari sepertiganya ke Kolombia.

Pekan lalu, sebuah kamp pengungsi baru diresmikan setelah kamp sebelumnya dilanda arus eksponensial migran. Jumlah mereka yang membutuhkan perawatan telah menempatkan sistem medis Kolombia di bawah tekanan dan terancam krisis.

Eksodus dari Venezuela mengikuti penurunan kualitas ekonomi dan keamanan yang terus memburuk dari negara kaya minyak itu. Kemerosotan keamanan terus berlanjut, hiperinflasi diprediksi akan meroket hingga satu juta persen, dan kekurangan pangan dan obat-obatan kian meluas.

Pengerahan Comfort telah memicu reaksi permusuhan oleh Venezuela sebelum kedatangannya di pantai Kolombia. Setelah pengumuman misi AS, Tiongkok, sekutu Venezuela, juga mengerahkan kapal medisnya sendiri ke Venezuela pada akhir September.

Pemerintah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menyangkal adanya krisis kemanusiaan di Venezuela. Dia justru menuduh krisis migrasi adalah konspirasi yang diciptakan untuk melemahkan kekuasaan Maduro.

Presiden AS Donald Trump telah menyebut pemerintahan Maduro sebagai ‘rezim represif’ yang bertanggung jawab atas ‘tragedi kemanusiaan’ di Venezuela. Trump mengatakan rezim itu akan dapat digulingkan dengan sangat cepat.

Krisis Kesehatan
Malaria, tuberkulosis, dan HIV melonjak di Venezuela setelah runtuhnya sistem medis. Sementara campak dan difteri, yang sebelumnya sudah berhasil diberantas, muncul kembali, menurut laporan Human Rights Watch (HRW). Para ahli kesehatan khawatir penyakit itu menyebar melintasi perbatasan.

“Sistem kesehatan masyarakat Venezuela telah runtuh, membahayakan kehidupan banyak orang Venezuela,” kata Shannon Doocy, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, dalam laporan oleh HRW.

“Kombinasi dari sistem kesehatan yang gagal dan kekurangan makanan yang meluas telah menghasilkan bencana kemanusiaan, dan itu hanya akan menjadi lebih buruk jika tidak segera diatasi.”

Menurut laporan itu, krisis kesehatan diperparah dengan meningkatnya tingkat kekurangan gizi, karena gizi yang tidak tepat menyebabkan orang menjadi lebih rentan terhadap penyakit menular dan dapat menyebabkan lebih banyak komplikasi ketika seseorang sakit.

Badan itu mengatakan pemerintah Venezuela menekan data tentang situasi epidemiologi negara itu untuk menyembunyikan sejauh mana krisis kesehatan di negara itu. Terlebih lagi, dokter yang secara terbuka menyuarakan kekhawatiran tentang krisis kesehatan yang dilawan.

Dalam upaya untuk mengurangi ketegangan pada layanan kesehatan setempat, kapal tanker minyak sepanjang 894 kaki, dan kapal medis terbesar di dunia, menjadi tuan rumah bagi lebih dari 900 staf yang dapat melayani hingga 1.000 pasien per hari. Dua helikopter mengangkut pasien jauh ke kapal di mana diperkirakan 30 operasi katarak, 70 operasi umum, dan 100 prosedur ginekologi dapat dilakukan setiap hari.

Setelah tiba di Turbo di pantai barat Kolombia, kapal akan pindah ke Riohacha minggu depan, kota pelabuhan Karibia di salah satu daerah yang paling miskin dan terlantar di Kolombia. Terletak dekat dengan perbatasan Venezuela, departemen La Guajira telah terpukul sangat keras oleh krisis migrasi.

Tujuan berikutnya kapal medis setelah Kolombia adalah Honduras.

Kapal tersebut telah memberikan bantuan medis di sejumlah misi di wilayah AS dan luar negeri, termasuk misi ke Puerto Rico menyusul Badai Maria 2017 dan Haiti setelah gempa bumi 2010 di wilayah tersebut. (LUKE TAYLOR/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ