Migran Honduras Targetkan 20 Ribu Migran Berkumpul Di Perbatasan Amerika

EpochTimesId — Migran Honduras, Marco Gómez, tiba di Tijuana, Perbatasan Meksiko-Amerika Serikat pada 22 November 2018 malam. Dia tidur di bawah jembatan hanya beberapa meter dari pintu masuk El Chaparral, Meksiko ke Amerika Serikat.

Dia bersama sekelompok migran yang lebih besar mengatakan mereka ingin mengirim pesan kepada Presiden Donald Trump agar membuka gerbang perbatasan untuk mereka. Gómez mengatakan, mereka juga memiliki rencana untuk menunggu sampai 20.000 migran tiba di Tijuana. Jika target sudah terpenuhi dan pintu gerbang perbatasan tidak juga dibuka, maka mereka kemudian akan menerobos masuk ke Amerika Serikat secara massal.

“Kami akan tetap bersama dan menjadi kuat, dan kemudian pindah ke AS,” kata Gomez. “Secara damai, seperti orang-orang pergi dari satu negara ke negara lain. Berbaris.”

Dia mengatakan mereka berencana untuk masuk melalui jalur kendaraan di San Ysidro, karena gerbang itu paling luas.

Gómez mengatakan dia adalah seorang pekerja konstruksi di Honduras. Dia mengatakan tidak yakin apakah dia akan mengajukan permohonan suaka.

“Ini buang-buang waktu. Ini adalah proses yang membutuhkan berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Itu waktu yang lama.”

Marco Gómez (kiri) dan beberapa migran Honduras lainnya tidur di bawah jembatan di seberang jalan dari pintu masuk Chaparral ke Amerika Serikat di Tijuana, Meksiko, pada 23 November 2018. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times)

Seorang migran Honduras lain yang juga berkemah di dekat pintu masuk perbatasan mengatakan bahwa ibu dan saudara perempuannya sudah sampai ke Amerika Serikat beberapa bulan lalu. Dia berencana untuk bergabung dengan mereka.

Frank Martinez yang bepergian dengan ayahnya, mengatakan mereka akan menyeberang secara ilegal.

“Saya pribadi, dan saya tahu banyak orang akan mencoba melakukan hal yang sama, untuk menyeberang secara ilegal. Saya akan masuk secara ilegal,” katanya.

“Karena kami menginginkan kehidupan yang lebih baik, dan saya sedang terburu-buru.”

Dia mengatakan Meksiko telah menawarkan suaka kepadanya, tetapi dia tidak akan menerimanya.

“Bukan maksud saya, tinggal di sini, di negara ini. Niat saya adalah Amerika Serikat.”

Rencana baru sedang dibuat oleh para migran secara terus menerus, dan sulit untuk mendapatkan informasi yang jelas.

Namun, dalam sebuah video yang diterbitkan di halaman Facebook Pueblo Sin Fronteras, sebuah kelompok perbatasan terbuka yang membantu mengatur sekelompok migran di kompleks olahraga di Tijuana dapat didengar mengatakan mereka berencana untuk mencoba menyeberang secara massal ke Amerika Serikat pada Minggu, 25 November 2018 waktu setempat.

“Hari terbaik untuk pergi ke jembatan, dengan damai, bukan dengan kekerasan, adalah hari Minggu. Dan tuliskan spanduk dengan poin kami,” seorang pemimpin terdengar berkata. “Dan kami tidak ingin media mempublikasikan ini sebelum kami melakukannya.”

Massa terdengar bersorak-sorai dengan keras ketika diberitahu bahwa mereka masih dapat mengajukan permohonan suaka jika mereka menyeberang secara ilegal ke Amerika Serikat.

Pada 19 November, seorang hakim federal membatalkan proklamasi presiden 9 November 2018. Proklamasi yang dikeluarkan Trump mengatakan tidak ada pelintas perbatasan ilegal yang akan memenuhi syarat untuk suaka umum (suaka jenis lain masih akan tersedia, tetapi membutuhkan beban pembuktian yang lebih tinggi).

“Kami memiliki dua cara untuk mencari suaka politik di Amerika Serikat, masuk secara ilegal atau masuk melalui gerbang. Tapi kita harus pergi semua, kita semua,” kata seorang pemimpin migran dalam video. “Kami mengerti bagaimana kami ingin menyeberang, secara ilegal.”

Para koordinator itu beberapa kali menekankan bahwa mereka ingin masuk ke Amerika dengan damai. (CHARLOTTE CUTHBERTSON dan Kimberly Hayak/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ