Saham AS Naik Menyusul Pernyataan Ketua The Fed Suku Bunga Berada pada Level Netral

oleh Wu Ying

Harga saham AS melonjak pada Rabu (28/11/2018) menyusuul pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya tentang suku bunga acuan saat ini masih berada pada tingkat yang mendekati netral.

Pelaku pasar mengharapkan the Fed untuk memperlambat kenaikan suku bunga AS.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada Rabu siang di Ekonomy Club of New York : “Dari standar historis, suku bunga saat ini berada di level rendah, lagi pula dekat dengan berbagai perkiraan pada tingkat ekonomi netral. Yaitu tidak ada tekanan untuk mempercepat atau memperlambat pertumbuhan ekonomi.”

Pandangan Powell tentang suku bunga saat ini berbeda dengan pengamatan suku bunga pada awal bulan Oktober lalu.

Dua bulan lalu, ia mengatakan : “Masih ada jalan panjang yang harus ditempuh untuk mencapai tingkat suku bunga acuan pada tingkat netral”. Kemudian ketiga indeks saham utama AS terus menurun.

Kerugian terburuk adalah indeks Standard & Poor’s 500  yang mengalami penurunan mencapai lebih dari 10 % dari rekor tertingginya hingga memasuki area koreksi.

Usai pidato Powell pada Rabu pasar keuangan langsung bereaksi, hasil obligasi pemerintah menurun dan saham AS naik pada hari itu. Average Dow Jones Industrial naik 617,7 poin (2,5 %), indeks S & P 500 naik 61,62 poin (2,30%), indeks NASDAQ naik lebih dari 208,89 poin (2,95%).

Powell mengatakan bahwa Federal Open Market Committee (FOMC) yang menentukan tingkat suku bunga dalam kesempatan ini tidak mengambil posisi untuk menentukan naik turunnya suku bunga AS.

Penentuan kebijakan tersebut terutama tergantung pada perkembangan ekonomi dan kondisi keuangan yang berkembang saat ini.

“Meskipun perkiraan FOMC didasarkan pada penilaian terbaik dari prospek ekonomi, tetapi tidak ada jalan kebijakan default,” katanya.

“Kami akan memperhatikan data ekonomi dan keuangan yang dilaporkan kepada kami. Seperti biasa, tujuan kebijakan moneter kami masih akan tetap untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi berdasarkan perubahan dalam tingkat pertumbuhan lapangan kerja dan inflasi.”

The Fed tahun ini sudah 3 kali menaikkan suku bunga, Presiden Trump telah beberapa kali  mengkritik kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed.

Pada hari Selasa saat menerima wawancara ‘Washington Post’ Trump mengatakan bahwa anjloknya saham AS dan rencana GM menutup pabrik dan memberhentikan semua karyawannya itu terkait dengan pengetatan kebijakan moneter the Fed. Ia juga mengatakan bahwa ia sama sekali tidak senang dengan dinominasikannya Powell sebagai ketua Federal Reserve.

Powell pada hari Rabu mengatakan bahwa kinerja ekonomi AS sangat baik. Dengan demikian  diharapkan pertumbuhan PDB tahun ini akan tetap berada di atas 3%, tingkat inflasi masih akan terkendali pada  tingkat 2% yang merupakan kisaran target the Fed.

“Kami sangat optimis melihat prospek ini, tetapi kami tahu bahwa kadang-kadang dapat saja muncul hal-hal yang berbeda dari prediksi yang paling hati-hati sekalipun” katanya.

Pada Rabu, Federal Reserve mengeluarkan laporan keuangan yang menyatakan bahwa sistem perbankan dan kekuatan aset dan kewajiban konsumen semuanya berada dalam kondisi yang baik. Namun, naiknya tingkat utang perusahaan merupakan masalah yang serius.

Menanggapi laporan ini, Powell mengatakan : “Dari informasi beberapa perusahaan menunjukkan bahwa pada tahun lalu, perusahaan dengan beban leverage dan bunga yang tinggi telah meningkatkan beban utang mereka”.

“Jika ekonomi menurun, para peminjam dengan leverage tinggi ini pasti akan menghadapi kesulitan, membuat investor menanggung kerugian lebih tinggi dari perkiraan yang akan memperburuk kemerosotan ekonomi,” katanya.  (Sin/asr)