Tiga Misi Menjajah Mars Segera Membuntuti Insight

EpochTimesId – Sebagai penghuni terbaru Planet Mars, ‘Bumi’ sedang mengerjakan tiga pendaratan lagi. Selain itu, sedikitnya dua misi pengorbit juga akan bergabung dengan misi pengumpulan informasi ilmiah terhadap planet merah.

Pesawat antariksa InSight milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA, mendarat di dataran ekuator merah Mars pada 26 November 2018. Robot luar angkasa itu, mendarat kurang dari 640 kilometer dari Curiosity, satu robot lainnya yang bekerja menjelajah Mars.

Itu tentang jarak dari San Francisco ke Pasadena, California, tempat Pengendalian Misi untuk Mars.

InSight, robot asal Bumi ke-delapan yang berhasil mendarat di Mars. Dia harus menyelesaikan dua tahun penggalian dan pemantauan gempa.

Dalam interval waktu itu, robot penemu lainnya dari Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok akan menyusul InSight.

Mars 2020 NASA akan berburu batu yang mungkin menyimpan bukti kehidupan mikroba kuno dan menyimpannya di tempat yang aman untuk kembali ke Bumi pada awal 2030-an. Ini menargetkan delta sungai yang pernah basah di Jezero Crater.

https://youtu.be/GbJsnRtopPk

Robot ExoMars Eropa-Rusia juga akan menelusuri kemungkinan kehidupan di Mars masa lalu. Mereka akan melakukan pengeboran sedalam beberapa meter ke bawah tanah untuk mencari fosil-fosil kimia. Sebuah pesawat ruang angkasa yang merupakan bagian dari misi ExoMars sudah disiapkan sejak tahun 2016 lalu, untuk segera dikirim dan mendarat di planet merah.

Program ‘The Chinese Mars 2020’ kemudian akan meluncurkan masing-masing pengorbit Mars dan robot pendarat di Mars. Uni Emirat Arab, sementara itu, juga berencana mengirim pesawat ruang angkasa pertama ke Mars pada 2020. Pengorbit itu diberi nama Hope (Harapan), atau Amal dalam bahasa Arab.

Tampaknya, kompetitor NASA membunyikan sirene kompetisi menuju Mars. Bahkan, ketika NASA sedang mengalihkan fokus perhatian dari Mars dan segera kembali dalam misi menuju Bulan, satu-satunya satelit alami Bumi.

Hanya tiga hari setelah pendaratan InSight, NASA mengumumkan program komersial baru ke Bulan. Badan antariksa telah memilih sembilan perusahaan AS untuk bersaing dalam mendapatkan eksperimen sains dan teknologi ke permukaan bulan. Peluncuran pertama bisa jadi dilakukan pada tahun depan.

NASA ingin melihat bagaimana kelanjutannya sebelum mencoba sesuatu yang serupa di Mars.

“Bulan adalah tempat di mana saat ini relatif terhadap ruang komersial,” kata Thomas Zurbuchen, kepala kantor misi sains NASA, yang memimpin proyek muatan bulan.

Pada saat yang sama, NASA mendorong pembangunan sebuah ‘pos depan’ atau ‘gerbang’, yang mengorbit di dekat bulan. Stasiun antariksa untuk dihuni oleh astronot, pada masa pemerintahan Trump. Tempat itu nantinya akan berfungsi sebagai titik loncatan untuk pendaratan di bulan, menurut Administrator NASA Jim Bridenstine. Stasiun itu akan memberikan pengalaman kritis di dekat Bumi, sebelum manusia memulai misi selama dua hingga tiga tahun ke Mars.

Bridenstine membayangkan perjalanan ke Mars untuk astronot pada pertengahan 2030-an. Ini diakui sebagai tujuan yang “sangat agresif”.

“Kenyataannya adalah, ya, bangsa Anda saat ini sangat berkomitmen untuk mencapai Mars,” kata Bridenstine, “Dan menggunakan bulan sebagai alat untuk mencapai tujuan itu secepat mungkin.”

Pesawat antariksa InSight NASA mendarat di Mars pada 26 November 2018. (NASA/AP/The Epoch Times)

“Mars adalah tempat yang jelas untuk mendarat setelah bulan,” kata Zurbuchen.

Apa yang membuat Mars begitu menarik, untuk robot dan, akhirnya, eksplorasi manusia, adalah aksesnya yang relatif mudah, kata ilmuwan utama InSight, Bruce Banerdt dari Jet Propulsion Laboratory NASA. Waktu tempuh satu arah adalah enam bulan, setiap dua tahun, ketika Bumi dan Mars memiliki jarak terdekat. Kondisinya keras, tetapi relatif ramah.

“Jenis (medannya) seperti berada di Antartika tanpa salju,” kata Banerdt.

Di atas itu, Mars mungkin menjadi salah satu tempat yang paling mungkin untuk menemukan kehidupan di luar Bumi, menurut Banerdt.

Bulan Jupiter, Europa mungkin juga memendam atau bahkan masih mempertahankan kehidupan, tetapi akan memakan waktu lebih lama dan biaya jauh lebih banyak untuk sampai di sana yang dikatakan oleh Banerdt sulit untuk membayangkan mencapai misi semacam itu dalam waktu dekat.

Misi pencarian kehidupan ke Europa mungkin akan terjadi dalam beberapa dekade, kata Banerdt, meskipun masuk akal untuk memiliki sniffers robot yang diluncurkan ke Mars setiap dua tahun. Itu adalah lima misi Mars untuk setiap orang di Europa, katanya.

Mars saat ini memiliki dua pesawat ruang angkasa yang berfungsi di permukaannya, yaitu Insight and Curiosity. Ada pula enam satelit buatan milik AS, Eropa, dan India yang mengelilingi planet merah. AS adalah satu-satunya negara yang berhasil mendarat dan mengoperasikan pesawat ruang angkasa di daratan Mars.

Curiosity telah berkeliaran di permukaan Mars sejak tahun 2012. Robot penjelajah Opportunity yang jauh lebih tua itu bekerja hingga Juni 2018, ketika badai debu global melumpuhkannya.

“Dalam mengejar rahasia geologi tetapi bukan biologis jauh di dalam Mars, InSight sudah menyediakan gambar-gambar yang mengejutkan dari lokasi yang tidak pernah terlihat sebelumnya,” kata direktur JPL Michael Watkins. “Foto-foto ini mengingatkan kita bahwa untuk melakukan sains seperti ini, kita harus berani dan kita harus menjadi penjelajah.”

Jendela peluncuran Mars 2020 NASA dibuka 17 Juli tahun itu. Sebuah target yang akan berusaha diwujudkan pada 18 Februari 2021. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M