Infiltirasi Komunis dari Tiongkok Terhadap Sejumlah Negara Menimbulkan Perhatian Serius

Mimi Nguyen Ly- The Epochtimes

Epochtimes.id- Upaya Beijing dengan menggunakan pengaruhnya di negara-negara lain tanpa disadari menjadi perhatian bagi komunitas Vietanm saat pemutaran film dan diskusi panel “Human Harvest” baru-baru ini di Sydney, Australia.

Diselenggarakan oleh Himpunan Falun Dafa di Australia dan Komunitas Vietnam di Australia. Acara ini dihadiri lebih dari 140 anggota komunitas VietnamĀ  pada 5 Desember 2018.

Setelah pemutaran film, penonton banyak bertanya tentang apa yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Tiongkok.

PKT tampaknya menggunakan pengaruh kekuatan ekonomi dan soft power di Australia termasuk di seluruh dunia. Ini disampaikan oleh seorang audiens dari komunitas Vietnam.

Anastasia Lin berbicara di Sydney, Australia pada diskusi panel tentang pengambilan organ paksa di Tiongkok dan pemutaran film dokumenter pemenang penghargaan ā€œHuman Harvest,ā€ pada 5 Desember 2018. (Loritta Liu / The Epoch Times)

Dia meminta agar diberikan laporan tentang gangguan PKT secara jelas di Australia. Dia bertanya apakah negara itu memiliki kesempatanĀ  menangani laporan yang kredibel tentang kejahatan pengambilan organ paksa.

“Tiongkok adalah negara yang sangat kuat, dan mereka komunis,” kata salah satu penonton di acara tersebut.

Dia bertanya apakah Australia dapat memainkan peran terhadap PKT berkaitan pelanggaran HAM ketika PKT menentang negara-negara luar negeri yang disebut campur tangan atas “urusan internal.

Berbicara di diskusi panel, mantan Miss World Canada dan advokat HAM, Anastasia Lin, mendorong komunitas dan pemerintah Australia agar berdiri teguh dalam menghadapi kejahatan keji rezim totaliter.

“Kami di Barat sebenarnya memiliki lebih banyak pengaruh daripada yang kami kira tetapi kami tidak pernah menggunakannya,” katanya.

ā€œSaya tahu taktik PKT karena mereka menggunakannya pada saya. Jika mereka mencoba mengintimidasi Anda dan Anda membela nilai-nilai Anda, mereka akan melihat Anda tetap konsisten ā€” mereka menguji dan itu tidak berhasil, sehingga mereka akan mundur.”

Seorang pembicara di panel, Dr. Sophia Bryskine dari Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH), mengakui banyak upaya PKT untuk mempengaruhi masyarakat Australia.

ā€œMereka menginfiltirasi kepada kita,ā€ kata Bryskine.

ā€œPerlu ada pemikiran umum tentang bagaimana kita bersepakat dengan negara seperti Tiongkok dan seberapa banyak sikap meredakan yang bisa kita lakukan,Ā  tidak oke dengan cara mendikte kita mengajar di kampus, tidak oke memiliki Institut Konfusius, tidak boleh memberi tahu politisi kami apa yang harus dilakukan, danĀ  memberitahukannya kepada media dan masyarakat kami.”

Lin mengatakan negara-negara Barat harus bersatu untuk memerangi pengaruh infiltrasi dan kekuatan soft power PKT.

Lebih dari 140 warga Vietnam menghadiri pemutaran film dan diskusi panel tentang pengambilan organ paksa di Tiongkok di sebuah tempat di Sydney, Australia, pada 5 Desember 2018. (Loritta Liu / The Epoch Times)

“Kita perlu membangun sebuah front, sebuah persatuan, antara negara-negara Barat yang berpikiran lain, sehingga Tiongkok bisa mendapatkan pesan bahwa [kita] akan bekerja bersama untuk mengkontradiksikan infiltrasi semacam ini,” katanya.

ā€œKetika satu negara, media, atau akademisi bertahan [ke rezim Tiongkok], itu sangat rentan. Sering terasa sangat terisolasi dan saya melihat kasus seperti ini di seluruh dunia. ā€

Lin mengatakan PKT telah menyusup ke negara-negara asing “di semua lini,” memberikan contoh dari Hollywood Studios ke jaringan teater AMC; ke corong propaganda PKT, People’s Daily yang disisipkan dalam makalah utama di Amerika Serikat; ke Confucius Institutes dan asosiasi mahasiswa Tionghoa di seluruh dunia.

Tapi Lin mengatakan adalah mungkin untuk melakukan perdagangan tanpa mengorbankan nilai-nilai.

ā€œKetika semua negara memutuskan untuk berbicara bersama, saya bertaruh bahwa Tiongkok tidak dapat kehilangan semua perdagangan kami, karena ekonomi mereka melambat. Dan tanpa kita, apa yang bisa mereka lakukan.”

ā€œDari apa yang kita ketahui, PKT membutuhkan kita [negara Barat] lebih dari yang kita butuhkan.”

ā€œDi antara orang-orang Tionghoa, ada konsensus. Kami menyebut Partai Komunis Tiongkok sebagai macan kertas ā€” semua orang tahu itu. Mereka berpura-pura menjadi sangat besar tetapi mereka benar-benar kertas, ā€katanya.

Lin menarik dari pengalamannya sendiri yang diberi label ā€œpersona non-grataā€ (orang yang tidak diterima) oleh PKT pada tahun 2015 karena dia telah berbicara tentang pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok.

ā€œJika mereka akan mendeklarasikan seorang ratu kecantikan berusia 25 tahun sebagai persona non grata, yang merupakan hukuman diplomatik tingkat tertinggi, ini menunjukkan betapa rapuhnya mereka. Seorang mahasiswa teater berusia 25 tahun dapat mengintimidasi mereka dan membuat bencana besar bagi mereka. Hanya untuk menunjukkan apa? Untuk mencoba mengintimidasi Barat.”

ā€œJika kita melihat betapa rentannya mereka, kita tahu kita memiliki pengaruh.”

ā€œKami benar-benar melakukan ini untuk orang-orang Tiongkok,ā€ tambah Lin. Dia mencatat bahwa Tiongkok adalah salah satu korban terbesar kejahatan hak asasi manusia PKT.

“PKT [tidak] sama dengan orang-orang Tionghoa.”

Perhatian berkaitan dengan film ini mengikuti rilis laporan 3 Desember 2018 dari penyelidikan parlemen Australia yang mengusulkan pemerintah Australia mengadopsi 12 langkahĀ  memerangi perdagangan organ dan kejahatan pariwisata transplantasi yang melibatkan warga Australia di luar negeri.

Usulan terdiri menjadikan kejahatan bagi warga Australia yang mendapatkan organ yang ditransplantasi secara ilegal saat berada di luar negeri.

Meskipun Australia memiliki undang-undang yang ketat untuk memastikan dan mengatur praktik-praktik etika dalam donasi organ dan transplantasi, Undang-Undang saat ini tidak mencakup kejahatan ekstrateritorial.

Di Parlemen New South Wales (NSW), Australia, Greens MLC David Shoebridge berusaha untuk meloloskan RUUĀ  “setidaknya” melarang warga NSW pergi ke luar negeri dan membeli organ yang diambil secara ilegal.

Setidaknya 12.000 organ tubuh dijual di pasar gelap pada tahun 2017 ā€” sebuah perdagangan yang bernilai hingga $ 2,3 miliar ($ 1,7 miliar) secara global setiap tahun.

Kasus-kasus eksploitasi lokal ā€” di mana organ-organ dicuri atau dibeli dengan harga rendah dari para korban yang rentan secara sosial di negara-negara seperti Tiongkok, Filipina, India, Amerika Tengah, Mesir, dan Timur Tengah ā€” telah dipublikasikan secara luas.

“Orang-orang mungkin diculik, dibunuh dan dijual, terutama anak-anak, untuk organ mereka,” menurut Pusat Informasi Regional PBB untuk Eropa Barat.

Namun, terkait kasus di Tiongkok, sebagian besar kejahatan terjadi dalam sistem negara di mana organ bersumber dari tahanan. Ini adalah masalah yang sensitif secara politis bagi PKT, yang telah mencoba memberangus diskusi tentang masalah ini. (asr)

Rekomendasi :Ā 

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA