Sepertiga Kasus Ebola di Kongo Diderita oleh Anak-anak

Epochtimes.id- Laporan PBB menyebutkan anak-anak menyumbang sepertiga dari kasus Ebola saat mewabah di Republik Demokratik Kongo.

Laporan PBB menyebutkan, wabah ini menyebabkan ratusan orang yatim piatu atau terisolasi.

Laporan pada Selasa menyebutkan, hampir 300 orang meninggal akibat penyakit yang sangat menular sejak Agustus di daerah bergolak di sekitar kota Beni.

Badan PBB untuk anak-anak UNICEF mengatakan bahwa organisasi dan mitranya telah mengidentifikasi lebih dari 400 anak-anak yang menjadi yatim piatu atau terisolasi selama wabah.

“Kami sangat prihatin dengan semakin banyaknya anak yang dikonfirmasi terkait Ebola,” kata Direktur Regional UNICEF untuk Afrika Barat dan Tengah, Marie-Pierre Poirier, yang baru kembali dari Beni.

“Anak-anak yang sebelumnya terinfeksi Ebola menerima perawatan di fasilitas kesehatan khusus, semakin besar peluang mereka untuk bertahan hidup. Mobilisasi masyarakat dan kegiatan kesadaran masyarakat sangat penting. ”

Setelah itu diumumkan pada 1 Agustus – wabah ke sepuluh di Kongo sejak 1976 – setidaknya 285 orang tewas. Laporan ini dirilis menurut pembaruan kementerian kesehatan terakhir pada 9 Desember 2018.

Hampir 44.000 orang telah divaksinasi.Wabah telah mencapai daerah yang terjebak dengan kekerasan dari kelompok bersenjata.

Pada November, upaya medis dan vaksinasi dihentikan sementara dan petugas kesehatan dievakuasi setelah bentrokan antara pasukan penjaga perdamaian PBB dan pejuang dari milisi Pasukan Demokratis Sekutu setempat.

Serangan oleh kelompok-kelompok pemberontak dan permusuhan terbuka oleh beberapa penduduk telah menimbulkan tantangan serius bagi para pekerja kesehatan. Bagi ahli Ebola, wabah ini belum pernah terlihat sebelumnya.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan merebaknya wabah Ebola mematikan di Kongo saat ini, menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah.’

Ebola, pertama kali diidentifikasi di negara itu pada tahun 1976, menular ke manusia dari hewan termasuk kelelawar dan monyet. Tidak ada perawatan khusus, dan virus dapat berakibat fatal hingga terjadi 90 persen kasus.

Kejadian ini urutan kedua dari wabah yang melanda Afrika Barat hingga menewaskan ribuan orang beberapa tahun lalu.

Kepala darurat WHO, Dr. Peter Salama dilansir dari The Associated Press (29/11/2018) menyebutnya sebagai “jumlah yang menyedihkan” karena departemen kesehatan Kongo mengumumkan telah mencapai 426 kasus. Itu termasuk 379 kasus yang dikonfirmasi dan 47 kasus yang mungkin terjadi.

Wabah Ebola Afrika Barat menewaskan lebih dari 11.000 orang dari 2014 hingga 2016. (asr)

Sumber : Arabnews/AFP