AS akan Bantu Negara Amerika Tengah untuk Cegah Imigran Gelap

oleh Li Yang

Pemerintah AS pada Selasa (18/12/2018) berjanji untuk memberikan lebih dari USD. 10 miliar dana bantuan dan investasi ke Amerika Tengah dan Meksiko untuk memperkuat ekonomi kawasan tersebut. Langkah ini tujuan agar para imigran dapat tinggal dan hidup di sana, dan berusaha untuk menyelesaikan masalah imigran ilegal dari akar penyebabnya.

Menurut Fox News, pemerintah AS sedang mengembangkan sebuah program regional yang memungkinkan warga negara Amerika Tengah dan Meksiko untuk tetap tinggal di negara mereka tanpa harus berimigrasi.

Para pejabat AS menjanjikan bantuan dan investasi senilai USD. 5,8 miliar pada Selasa untuk memperkuat perkembangan ekonomi negara-negara Amerika Tengah, sementara USD. 4.8 milyar lainnya akan digunakan untuk proyek-proyek di Meksiko bagian selatan.

Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan keamanan yang lebih baik dan peluang kerja bagi masyarakat setempat.

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan rencana itu dalam pernyataan gabungan AS – Meksiko. “Secara keseluruhan, saya pikir ini adalah berita baik bagi Meksiko, berita yang sangat bagus,” kata Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard.

Andres Manuel Lopez Obrador, presiden baru Meksiko mengatakan bahwa tawaran pekerjaan untuk rencana itu penuh dengan harapan, sehingga orang tidak harus berimigrasi.

“Saya punya sebuah mimpi yang ingin saya capai, … tidak ada lagi warga yang mau bekerja di Amerika Serikat” kata Obrador pada konferensi pers pagi sebelum pengumuman pernyataan bersama.

Setelah Andres Manuel Lopez Obrador menjadi presiden, ia pertama kali mencapai kesepakatan dengan pemerintah El Salvador, Guatemala dan Honduras untuk mencegah warga masyarakat Amerika Tengah terus melakukan perjalanan ke Meksiko untuk kemudian menuju perbatasan AS dan berniat mengajukan permohonan suaka.

Di beberapa negara di Amerika Tengah, jutaan penduduk di negara-negara ini telah membentuk pasukan imigrasi untuk pergi ke Meksiko karena kemiskinan, kekerasan geng dan kurangnya kesempatan kerja. Mereka berharap dapat memasuki Amerika Serikat untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Sebagian besar imigran gelap ini berasal dari Honduras.

Untuk mencegah para imigran di perbatasan AS – Meksiko secara ilegal memasuki Amerika Serikat dan mengancam keamanan nasional AS. Terkait ini, Amerika Serikat bekerja sama dengan pemerintah Meksiko yang baru, berharap untuk menghentikan mobilitas orang melalui program baru tersebut.

Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada Selasa menyebutkan bahwa AS berkomitmen untuk melakukan investasi baik melalui publik atau swasta yang nilainya mencapai USD 5.8 miliar yang akan digunakan untuk mempromosikan kawasan Northern Triangle (Segitiga Utara) Amerika Tengah, termasuk reformasi sistem dan pengembangan kelembagaan di Honduras, Guatemala dan El Salvador.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk membangun Amerika Tengah yang aman dan makmur melalui peningkatan keamanan, tata kelola, dan tindakan yang menciptakan lebih banyak peluang dan kesejahteraan bagi penduduk di seluruh kawasan.

Reuters melaporkan bahwa Christopher Wilson, wakil direktur Institut Meksiko dari Woodrow Wilson International Centre for Scholars mengatakan bahwa sebagian besar dana akan berasal dari Overseas Private Investment Corporation (OPIC) yang tidak akan membebani pembayar pajak AS, sehingga solusi kreatif ini lebih tepat untuk (kebijakan) administrasi Trump.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan bahwa dari dana OPIC tersebut, sejumlah USD. 2 miliar akan digunakan untuk pembangunan proyek-proyek di Meksiko selatan.

Pemerintah Meksiko berjanji untuk menggalang dana hingga USD. 25 miliar dalam  lima tahun ke depan untuk biaya pengembangan wilayah selatan.

Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya juga menyatakan bahwa dana tambahan sebesar USD. 2 miliar dari OPIC adalah investasi tambahan proyek senilai USD. 2,8 miliar yang saat ini diterima Meksiko melalui OPIC. (Sin/asr)