Bantu Mahasiswa Gabung ISIS Warga Amerika Dijebloskan ke Penjara

EpochTimesId – Seorang warga Amerika Serikat, Ahmed Mohammed El Gammal, dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada 18 Desember 2018. Dia dijebloskan ke penjara karena membantu seorang mahasiswa, Samy El-Goarany, untuk bergabung dengan kelompok teroris Islam, ISIS.

Ahmed Mohammed El Gammal, 46, didakwa pada Agustus 2015 karena memberikan dukungan material kepada kelompok teror, yang berada di belakang sejumlah teror pemboman, penembakan massal, dan serangan teror lainnya. Jaksa juga mengatakan bahwa dia membantu seorang mahasiswa New York melakukan perjalanan ke Suriah untuk mendapatkan pelatihan militer dari ISIS.

“Hubungan ini diduga dibuat dan dieratkan melalui internet, ketika Gammal berada di Arizona. Ini adalah contoh lain bagaimana media sosial digunakan untuk tujuan jahat dan kriminal di seluruh dunia,” kata Asisten Direktur untuk Kantor Lapangan FBI di New York, Diego Rodriguez.

El Gammal divonis bersalah oleh Juri Pengadilan pada Januari 2017. Dia dijatuhi hukuman penjara pada 18 Desember 2018 oleh Hakim Distrik AS Edgardo Ramos.

Jaksa Pengacara Negara untuk Distrik Selatan New York, Preet Baraha mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa El Gammal adalah duta ISIS di Amerika.

“Sekali lagi, kami telah menunjukkan bahwa teroris dan pendukung teroris dapat dibawa ke pengadilan secara adil, terbuka, dan cepat di permata mahkota sistem peradilan kita, pengadilan sipil,” tambah Bahara.

Komunikasi
Para pejabat mengatakan bahwa El Gammal adalah pendukung online ISIS dan pemerintah kelompok teror di Suriah. Dia pernah mengakui bahwa dirinya mendukung jihad dimana saja. Dia juga mengatakan bahwa jihad memiliki efek magis.

Jika ISIS berhasil masuk ke Mesir, El Gammal mengatakan dalam satu posting di media sosial, dia ingin bergabung total dengan kelompok itu. “Jadi saya bisa menyiksa orang Mesir, dan mencambuk mereka,” tulisnya.

Pada Agustus 2014, seorang mahasiswa perguruan tinggi New York City, Samy El-Goarany, mulai mengekspresikan dukungan untuk kelompok Islamis. Dia segera mulai berkomunikasi dengan El Gammal melalui platform terenkripsi. El Gammal mengirim El-Goarany, sebuah film dokumenter tentang kehidupan di ISIS yang mencakup rincian tentang jenis pelatihan yang disediakan bagi teroris.

Ketika berkomunikasi dengan mahasiswa itu, El Gammal pergi ke New York City dan bertemu dengannya. Selama kunjungan itu, dia memberi El-Goarany nomor kontak seseorang di Turki, yang pada akhirnya membantu perjalanan sang mahasiswa dari Turki ke kamp ISIS di Suriah.

El-Goarany meninggalkan New York menuju Turki pada Januari 2015 dan segera melintasi perbatasan.

Setelah memulai pelatihan dengan ISIS, El-Goarany menulis pesan kepada El Gammal bahwa semuanya berjalan sesuai rencana. Beberapa bulan kemudian dia berkata, “Semoga Tuhan membalas kebaikanmu.”

El Gammal kemudian menulis kepada mahasiswa itu untuk menanyakan tentang keinginannya untuk bepergian ke Suriah. Namun, El-Goarany mengatakan hal itu terlalu berisiko.

Saudara laki-laki El-Goarany menerima pesan dari anggota ISIS pada 23 November 2015, yang menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah tewas dalam pertempuran.

Permohonan Ampun
Pengacara El Gammal berpendapat selama persidangan bahwa El-Goarany akan mencapai Suriah bahkan tanpa bantuan klien mereka. Berbicara di hadapan hakim sebelum dijatuhi hukuman, El Gammal mengklaim bahwa dia adalah orang Amerika yang bangga pada negaranya.

“Saya mencintai negara ini,” katanya berulang kali, seperti dilaporkan oleh Associated Press. “Saya meminta pengampunan dan belas kasihan.”

Hakim Ramos mengatakan bahwa El Gammal bukan tersangka utama terorisme. Dia juga bukan tipe orang yang memiliki kepercayaan sejati. Hakim berpikir bahwa pria itu tidak akan melakukan kejahatan lain setelah dibebaskan. Namun, Juri memutuskan untuk menghukumnya. (NTDNews/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M