Militer Amerika Lumpuhkan Pemimpin Teror Kapal Perang USS Cole

EpochTimesId – Angkatan bersenjata Amerika Serikat melumpuhkan gembong teroris Jamal al-Badawi, menurut Presiden AS, Donald Trump. Badawi adalah teroris yang memimpin serangan mematikan pada tahun 2000 terhadap sebuah kapal perang jenis perusak milik AS, USS Cole.

Militer AS mengatakan pada 4 Januari bahwa mereka melakukan serangan di Yaman yang menargetkan al-Badawi. Akan tetapi, hasil penggrebekan masih dievaluasi pada saat itu. Trump kemudian menulis di Twitter pada 6 Januari 2019, bahwa al-Badawi menghembuskan nafas terakhir dalam serangan itu.

“MILITER HEBAT kami telah memberikan keadilan bagi para pahlawan yang hilang dan terluka dalam serangan pengecut terhadap USS Cole,” tulis Trump di Twitter.

“Kami baru saja membunuh pemimpin serangan itu, Jamal al-Badawi. Pekerjaan kami melawan al Qaeda terus berlanjut. Kami tidak akan pernah berhenti dalam perjuangan kami melawan Terorisme Islam Radikal!”

Komando Sentral AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan 1 Januari di Provinsi Marib, Yaman telah menargetkan al-Badawi. Dia didakwa oleh dewan juri federal pada tahun 2003 dan dicari karena perannya dalam serangan terhadap USS Cole dan upaya serangan pada USS The Sullivan.

Al-Badawi ditangkap di Yaman dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 2004. Namun, dia melarikan diri dari penjara di Yaman dua kali. Pertama pada tahun 2003 dan sekali lagi pada tahun 2006. Ada hadiah $ 5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Pada 12 Oktober 2000, dua pria di sebuah perahu kecil meledakkan bahan peledak di samping USS Cole, sebuah kapal perusak dengan pemandu rudal, ketika sedang mengisi bahan bakar di Aden, Yaman. Para teroris menghasilkan lubang menganga di lambung kapal. Serangan itu juga menewaskan 17 tentara Angkatan Laut AS, dan melukai puluhan tentara lainnya.

Dua dari enam teroris yang terlibat dalam serangan USS Cole yang didakwa oleh Yaman, dijatuhi hukuman mati.

Pada 2007, al-Badawi menyerah kepada otoritas Yaman sebagai bagian dari kesepakatan dengan kelompok teroris al-Qaeda. Otoritas Yaman membebaskannya, meskipun dia sedang diburu oleh FBI. Itu adalah imbalan atas janji bahwa dia tidak akan terlibat dalam aktivitas kekerasan al-Qaeda, setelahnya.

Selama kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi pada 2017, Trump memposisikan perang melawan terorisme Islam radikal sebagai pusat kebijakan luar negerinya di Timur Tengah.

Dalam 30 hari terakhir, teroris Islam radikal telah melakukan 87 serangan di 23 negara, menewaskan 732 orang dan melukai lebih dari 400 orang, menurut sebuah database yang dikelola oleh TheReligionofPeace.com. ‘Teroris Islamis’ telah melakukan lebih dari 34.000 serangan teror mematikan sejak 11 September 2001. (@ivanpentchoukov dan Reuters/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M