Mahasiswa Jerman Akui Peretasan Data Terhadap Kanselir Merkel

EpochTimesId – Seorang mahasiswa mengakui salah satu kejahatan pencurian data terbesar di Jerman. Pengakuan ini mengakhiri misteri tentang siapa yang meretas akun Angela Merkel dan tokoh publik lainnya. Akan tetapi, pengakuan ini tidak dapat berbuat banyak untuk meringankan rasa malu otoritas keamanan siber.

Polisi tidak menyebutkan nama anak berusia 20 tahun itu. Mereka mengatakan remaja itu tinggal bersama orang tuanya dan dia bukan ahli komputer. Meskipun demikian, sang mahasiswa berhasil mengakses dan membocorkan data dan dokumen pribadi dari sekitar 1.000 orang, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, politisi lain, dan jurnalis.

Pria itu ditangkap setelah polisi menggeledah sebuah properti di pusat negara bagian Hesse pada 6 Januari 2019. Penyelidik menemukan sebuah komputer dan cadangan data yang telah dicuri oleh tersangka dua hari sebelum pencarian.

Dia telah dibebaskan dan bekerja sama dengan penyelidik.

“Selama interogasi, terdakwa mengaku telah bertindak sendiri dalam memata-matai data dan publikasi data yang tidak sah,” kata kantor kejahatan federal BKA dalam sebuah pernyataan. “Investigasi sejauh ini tidak memberikan indikasi partisipasi pihak ketiga.”

Para peretas Rusia sempat menjadi kambing hitam. Mereka disalahkan atas sebagian besar pelanggaran data Jerman sebelumnya, meskipun Kremlin membantah terlibat dalam insiden semacam itu.

Ada juga spekulasi bahwa peretasan itu mungkin melibatkan aktivis sayap kanan Jerman. Jaksa penuntut menolak mengomentari simpati politik apa pun yang mungkin dimiliki tersangka. Mereka mengatakan tidak ada bahan radikal yang ditemukan.

“Terdakwa mengatakan motivasinya hanya karena telah merasa jengkel atas pernyataan publik yang dibuat oleh para politisi, jurnalis, dan tokoh masyarakat yang berpengaruh,” kata jaksa senior Georg Ungefuk.

Ungefuk mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka mengaku bertobat dan tampaknya tidak mengetahui konsekuensi penuh dari tindakannya. Dia menambahkan bahwa tersangka telah membantu pihak berwenang dalam hal-hal menarik lainnya mengenai kejahatan dunia maya.

Pelanggaran tersebut telah mendorong permintaan untuk hukum keamanan data yang lebih ketat, tetapi Sabine Vogt, yang mengepalai divisi polisi federal untuk kejahatan serius dan terorganisir, menolak kontrol yang lebih ketat.

“Kami tidak ingin pengintaian negara didasarkan pada fakta bahwa sesuatu seperti ini dapat terjadi di sini,” katanya kepada wartawan. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M